21.4 C
Madura
Monday, March 27, 2023

Dorong Pembentukan Pesantren Tangguh Semeru

SAMPANG – Pondok Pesantren Assirojiyah di Kelurahan Rongtengah, Sampang, resmi menjadi Pesantren Tangguh Semeru kemarin (23/6). Penetapan itu di-launching oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jatim Ahmad Zayadi.

Bupati Sampang Slamet Junaidi, Wabup Abdullah Hidayat, dan forkopimda menyaksikan peluncuran Pesantren Tangguh Semeru tersebut. Kepala Kemenag Pardi dan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sampang juga juga hadir.

Slamet Junaidi mengapresiasi kesiapan Pondok Pesantren Assirojiyah menjadi Pesantren Tangguh Semeru. Sebab, tidak semua pesantren bisa melakukan hal sama. Pesantren tersebut menambah jumlah Pesantren Tangguh Semeru di Kota Bahari.

”Kami atas nama pemerintah daerah mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya. Di sini (Assirojiyah) menjadi pesantren tangguh kedua di Sampang,” katanya saat menyampaikan sambutan.

Karena itu, pihaknya mendorong semua pesantren di Sampang melakukan langkah serupa. Yakni, membentuk Pesantren Tangguh Semeru. Menurut dia, hal itu sangat penting untuk memastikan penerapan protokol kesehatan di dalam pesantren.

Dengan begitu, diharapkan, asatid, santri, dan penghuni pesantren lainnya terhindar dari Covid-19. ”Ke depan seharusnya banyak pesantren di Sampang yang juga mengadakan hal sama. Kita memang sempat bertahan di zona hijau. Tapi, sekarang kita harus mewaspadai persebaran virus ini,” katanya.

Baca Juga :  3 Bulan di Malaysia, 32 PMI Dipulangkan

Pria yang akrab disapa Haji Idi itu mengaku siap membantu meringankan beban kebutuhan dalam pembentukan Pesantren Tangguh Semeru. Kekurangan hand sanitizer dan alat pelindung diri lain akan difasilitasi. Hal itu dilakukan agar keluarga pesantren terhindar dari sebaran Covid-19.

”Pesantren mana pun yang siap menerapkan protokol kesehatan, kami siap membantu. Sebab, kami adalah pelayanan masyarakat,” tuturnya.

Perkembangan kasus Covid-19 semakin menyebar. Pasien yang terkonfirmasi positif tidak hanya datang dari masyarakat umum. Keluarga tenaga kesehatan juga banyak yang menjadi korban.

Penyebaran Covid-19 harus diantisipasi bersama-sama. Menurut dia, virus itu bisa menyebar karena ”dijemput” atau ada yang mengantarkan. Karena itu, dia mengajak tokoh ulama dan pesantren serta masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.

”Jangan takut. Kami tidak membatasi pesantren untuk membuka kegiatan. Kami pasrahkan kepada pengasuh. Kami berharap, khususnya pesantren, ayo patuhi protokol kesehatan,” harapnya.

Kepala Kanwil Kemenag Jatim Ahmad Zayadi menyampaikan, pembentukan Pesantren Tangguh Semeru tersebut merupakan salah satu ikhtiar untuk memastikan pesantren bisa menerapkan protokol kesehatan. Hal itu berkaitan dengan pertimbangan keamanan kesehatan santri untuk mendapat perlindungan secara maksimal. ”Mudah-mudahan dengan cara ini pesantren menjadi entitas yang aman,” ucapnya.

Baca Juga :  Masalah Lama Berlarut-larut

Dia mengungkapkan, tiap pesantren mempunyai protokol dalam menyambut kembalinya santri. Hal itu dilakukan sejak mereka berada di rumah masing-masing. Kondisi kesehatan santri yang kembali ke pesantren harus benar-benar dalam keadaan tidak sakit.

Setelah tiba di pesantren, santri menjalani personal dan social distancing. ”Kita bersyukur karena dukungan Pemkab Sampang luar biasa. Semangat kebersamaannya kita siap bermitra dengan pesatren tangguh yang lain,” ungkapnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Assirojiyah KH. Atoillah Bushiri menyampaikan terima kasih atas bantuan Kakanwil Kemenag Jatim dan Pemkab Sampang. Dengan program Pesantren Tangguh tersebut, dimungkinkan menjadikan santri menjaga kebersihan dan meningkatkan pola hidup sehat.

”Kami berharap semoga wabah korona segera berakhir. Mohon maaf kepada wali murid. Ada peraturan baru dan mohon doanya kepada semua untuk keselamatan bangsa dari Covid-19 ini,” pintanya. (bil)

SAMPANG – Pondok Pesantren Assirojiyah di Kelurahan Rongtengah, Sampang, resmi menjadi Pesantren Tangguh Semeru kemarin (23/6). Penetapan itu di-launching oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jatim Ahmad Zayadi.

Bupati Sampang Slamet Junaidi, Wabup Abdullah Hidayat, dan forkopimda menyaksikan peluncuran Pesantren Tangguh Semeru tersebut. Kepala Kemenag Pardi dan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sampang juga juga hadir.

Slamet Junaidi mengapresiasi kesiapan Pondok Pesantren Assirojiyah menjadi Pesantren Tangguh Semeru. Sebab, tidak semua pesantren bisa melakukan hal sama. Pesantren tersebut menambah jumlah Pesantren Tangguh Semeru di Kota Bahari.


”Kami atas nama pemerintah daerah mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya. Di sini (Assirojiyah) menjadi pesantren tangguh kedua di Sampang,” katanya saat menyampaikan sambutan.

Karena itu, pihaknya mendorong semua pesantren di Sampang melakukan langkah serupa. Yakni, membentuk Pesantren Tangguh Semeru. Menurut dia, hal itu sangat penting untuk memastikan penerapan protokol kesehatan di dalam pesantren.

Dengan begitu, diharapkan, asatid, santri, dan penghuni pesantren lainnya terhindar dari Covid-19. ”Ke depan seharusnya banyak pesantren di Sampang yang juga mengadakan hal sama. Kita memang sempat bertahan di zona hijau. Tapi, sekarang kita harus mewaspadai persebaran virus ini,” katanya.

Baca Juga :  HKTI Madura Raya Perkuat Sektor Pertanian Modern

Pria yang akrab disapa Haji Idi itu mengaku siap membantu meringankan beban kebutuhan dalam pembentukan Pesantren Tangguh Semeru. Kekurangan hand sanitizer dan alat pelindung diri lain akan difasilitasi. Hal itu dilakukan agar keluarga pesantren terhindar dari sebaran Covid-19.

- Advertisement -

”Pesantren mana pun yang siap menerapkan protokol kesehatan, kami siap membantu. Sebab, kami adalah pelayanan masyarakat,” tuturnya.

Perkembangan kasus Covid-19 semakin menyebar. Pasien yang terkonfirmasi positif tidak hanya datang dari masyarakat umum. Keluarga tenaga kesehatan juga banyak yang menjadi korban.

Penyebaran Covid-19 harus diantisipasi bersama-sama. Menurut dia, virus itu bisa menyebar karena ”dijemput” atau ada yang mengantarkan. Karena itu, dia mengajak tokoh ulama dan pesantren serta masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.

”Jangan takut. Kami tidak membatasi pesantren untuk membuka kegiatan. Kami pasrahkan kepada pengasuh. Kami berharap, khususnya pesantren, ayo patuhi protokol kesehatan,” harapnya.

Kepala Kanwil Kemenag Jatim Ahmad Zayadi menyampaikan, pembentukan Pesantren Tangguh Semeru tersebut merupakan salah satu ikhtiar untuk memastikan pesantren bisa menerapkan protokol kesehatan. Hal itu berkaitan dengan pertimbangan keamanan kesehatan santri untuk mendapat perlindungan secara maksimal. ”Mudah-mudahan dengan cara ini pesantren menjadi entitas yang aman,” ucapnya.

Baca Juga :  Dinkes Lebih Bayar Rp 1,1 Miliar

Dia mengungkapkan, tiap pesantren mempunyai protokol dalam menyambut kembalinya santri. Hal itu dilakukan sejak mereka berada di rumah masing-masing. Kondisi kesehatan santri yang kembali ke pesantren harus benar-benar dalam keadaan tidak sakit.

Setelah tiba di pesantren, santri menjalani personal dan social distancing. ”Kita bersyukur karena dukungan Pemkab Sampang luar biasa. Semangat kebersamaannya kita siap bermitra dengan pesatren tangguh yang lain,” ungkapnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Assirojiyah KH. Atoillah Bushiri menyampaikan terima kasih atas bantuan Kakanwil Kemenag Jatim dan Pemkab Sampang. Dengan program Pesantren Tangguh tersebut, dimungkinkan menjadikan santri menjaga kebersihan dan meningkatkan pola hidup sehat.

”Kami berharap semoga wabah korona segera berakhir. Mohon maaf kepada wali murid. Ada peraturan baru dan mohon doanya kepada semua untuk keselamatan bangsa dari Covid-19 ini,” pintanya. (bil)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/