SAMPANG – Total anggaran untuk proyek fisik di Sampang tahun ini tembus Rp 480 miliar. Namun, 30 persen atau Rp 144 miliar di antaranya belum terserap. Dampaknya, banyak program pembangunan belum terealisasi.
Kepala Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Sampang Saryono mengutarakan, 30 persen anggaran yang belum terserap rata-rata untuk pekerjaan fisik. Karena itu, pihaknya menyimpulkan bahwa masih ada proyek fisik yang belum selesai pekerjaannya.
”Tiga puluh persen proyek fisik belum selesai, itu terlihat dari serapan anggaran yang belum terserap tiga puluh persen,” ungkap Saryono kemarin (22/12).
Dua organisasi perangkat daerah (OPD) teknis yang banyak belum menyerap anggaran yakni dinas pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR) dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Sampang. ”Tapi, semua OPD memang tidak bisa menghabiskan seluruh anggarannya, pasti ada silpa (sisa lebih penggunaan anggaran),” katanya.
Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Sampang Abdussalam mengatakan, pelaksanaan kegiatan fisik memang butuh perbaikan. Sebab, tiap tahun pasti molor pelaksanaannya.
”Triwulan keempat baru dimulai pekerjaannya, ini kan tidak bagus, mestinya dimulai awal triwulan ketiga,” imbaunya.
Dia meminta pemkab segera memperbaiki sistem pelelangan proyek fisik. Dengan begitu, hasilnya bisa maksimal. ”Tak akan bisa maksimal jika sampai sekarang masih ada pekerjaan fisik belum selesai,” ujarnya.
Abdussalam akan terus mencatat beberapa proyek fisik yang terancam molor. Nanti akan dijadikan evaluasi untuk pelaksanaan kegiatan di tahun berikutnya.
”Jangan sampai tahun depan hal ini terulang. Sehingga, visi dan misi bupati untuk mewujudkan Sampang Hebat Bermartabat benar tercapai,” pungkasnya.