SAMPANG – Jumlah pengangguran di Sampang cukup tinggi. Saat ini ada sekitar 11 ribu penduduk di Kota Bahari yang menganggur. Mereka yang tidak memiliki pekerjaan berlatar belakang pendidikan yang berbeda-beda.
Hal itu disampaikan Bupati Sampang Slamet Junaidi. Itu menjadi pekerjaan rumah bagi pemkab. Sementara pada saat bersamaan, jumlah ketersediaan lapangan kerja cukup minim. Karena itulah, butuh terobosan-terobosan agar pengangguran itu teratasi.
Salah satu rencana yang akan dibangun yakni menciptakan kawasan industri. Rencananya salah satu desa di Kecamatan Camplong akan dijadikan kawasan industri padat karya. Camplong dipilih karena sarana dan prasarana di pesisir selatan ini memadai.
”Sarana dan prasarana di wilayah selatan kan cukup memadai. Ada jalan nasional di sana. Ada pula pelabuhan,” tegas mantan anggota DPR RI itu.
Industri padat karya menurutnya bisa menyerap tenaga kerja yang cukup tinggi. Sebab, industri lebih membutuhkan tenaga manusia dibanding mesin. Misalnya, berupa industri garmen, tekstil, furnitur, dan lain semacamnya.
Untuk membangun kawasan industri tidak bisa mengandalkan APBD. Sebab, postur APBD Sampang cukup kecil. Dipakai untuk belanja rutin saja, kata politikus Nasdem itu, sudah hampir habis.
Karena itulah, dia membuka kesempatan seluas-luasnya bagi investor untuk menanam modal di Sampang. Baik investor berskala lokal, nasional, atau bahkan investor internasional. Yang terpenting, para investor itu bisa berinvestasi sesuai aturan dan menguntungkan bagi warga Sampang.
Membangun iklim investasi membutuhkan dukungan warga. Sebab, iklim investasi akan bagus manakala kondisi sosial masyarakat aman dan kondusif. Sebaliknya, jika kurang aman, investor enggan untuk menanam modal.
”Masyarakat juga harus mendukung upaya pemerintah. Ciptakan suasana kondusif, damai, dan tenteram agar investor mau masuk ke Sampang,” tukasnya.