20.7 C
Madura
Friday, June 2, 2023

Kuota Elpiji Melon 2018 Belum Jelas

SAMPANG – Kuota elpiji kemasan tiga klogram di Sampang selama 2018 belum jelas. Namun, kebutuhan masyarakat selama Ramadan hingga Lebaran dijamin tidak akan kekurangan. Selama belum ada jawaban dari pemerintah pusat, pemkab menggunakan kuota tahun lalu.

Kasi Pengadaan dan Penyaluran Disperdagprin Sampang Busar Wibisono mengaku tidak mempunyai kewenangan menentukan kuota elpiji. Instansinya hanya berkewajiban menjaga dan mengawasi stabilitas harga mulai dari pangkalan ke agen, pengecer hingga ke konsumen.

Harga per tabung elpiji melon dari pangkalan Rp 16 ribu. Harga di pasaran rata-rata Rp 18 ribu. Hanya di Pulau Mandangin Rp 21 ribu per tabung karena ada ongkos perahu.

Kasubbag Sarana Perekonomian Setkab Sampang Agus Utomo mengatakan, untuk mengetahui kuota elpiji setahun, pihaknya menunggu surat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Pihaknya sudah mengajukan kuota elpiji 3 kilogram kepada pemerintah pusat. Namun sampai saat ini belum ada jawaban.

Baca Juga :  Sempat Bilang Allah-Allah dan Mengeluh Sakit, Sopir Ojol Tewas

”Maret lalu kami mengajukan kuota elpiji kepada pusat. Biasanya April sudah ada kejelasan. Kuota yang diajukan 11.045.500 kilogram atau sekitar 14 juta tabung. Jumlah itu meningkat sekitar 20 persen dari kuota tahun sebelumnya,” paparnya.

Pihaknya tidak menampik jika permintaan elpiji meningkat pada bulan puasa dibandingkan dengan hari biasa. Agus mengklaim kebutuhan di Kota Bahari bisa terpenuhi dan tidak terjadi kelangkaan. ”Stok elpiji tahun sebelumnya masih cukup banyak dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Rata-rata pemakaian elpiji di Sampang sekitar 2.300 tabung per hari,” ujarnya.

Dia meminta agen dan pengecer tidak melakukan kecurangan dengan menimbun barang dan menaikkan harga jual. Warga juga diminta lebih bijak menggunakan elpiji sesuai kebutuhan. ”Kami akan terus berkoordinasi dengan pemrintah pusat. Semoga kuota elpiji tahun ini segera turun,” ungkapnya.

Baca Juga :  Realisasi PBB Hanya 41 Persen

Operation Head TBBM PT Pertamina (Persero) Camplong Sunarya memastikan pasokan elpiji ke sejumlah pangkalan dan agen resmi di Sampang aman dan tidak ada pengurangan pasokan. Semua pangkalan dan agen memiliki kontrak terkait dengan jumlah elpiji yang dipasarkan setiap bulan.

Pihaknya aktif melakukan pengawasan pendistribusian untuk mengantisipasi penimbunan. ”Selama Ramadan hingga Lebaran, stok elpiji tiga kilogram di Sampang aman dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat,” tandasnya.

 

SAMPANG – Kuota elpiji kemasan tiga klogram di Sampang selama 2018 belum jelas. Namun, kebutuhan masyarakat selama Ramadan hingga Lebaran dijamin tidak akan kekurangan. Selama belum ada jawaban dari pemerintah pusat, pemkab menggunakan kuota tahun lalu.

Kasi Pengadaan dan Penyaluran Disperdagprin Sampang Busar Wibisono mengaku tidak mempunyai kewenangan menentukan kuota elpiji. Instansinya hanya berkewajiban menjaga dan mengawasi stabilitas harga mulai dari pangkalan ke agen, pengecer hingga ke konsumen.

Harga per tabung elpiji melon dari pangkalan Rp 16 ribu. Harga di pasaran rata-rata Rp 18 ribu. Hanya di Pulau Mandangin Rp 21 ribu per tabung karena ada ongkos perahu.


Kasubbag Sarana Perekonomian Setkab Sampang Agus Utomo mengatakan, untuk mengetahui kuota elpiji setahun, pihaknya menunggu surat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Pihaknya sudah mengajukan kuota elpiji 3 kilogram kepada pemerintah pusat. Namun sampai saat ini belum ada jawaban.

Baca Juga :  Sempat Bilang Allah-Allah dan Mengeluh Sakit, Sopir Ojol Tewas

”Maret lalu kami mengajukan kuota elpiji kepada pusat. Biasanya April sudah ada kejelasan. Kuota yang diajukan 11.045.500 kilogram atau sekitar 14 juta tabung. Jumlah itu meningkat sekitar 20 persen dari kuota tahun sebelumnya,” paparnya.

Pihaknya tidak menampik jika permintaan elpiji meningkat pada bulan puasa dibandingkan dengan hari biasa. Agus mengklaim kebutuhan di Kota Bahari bisa terpenuhi dan tidak terjadi kelangkaan. ”Stok elpiji tahun sebelumnya masih cukup banyak dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Rata-rata pemakaian elpiji di Sampang sekitar 2.300 tabung per hari,” ujarnya.

Dia meminta agen dan pengecer tidak melakukan kecurangan dengan menimbun barang dan menaikkan harga jual. Warga juga diminta lebih bijak menggunakan elpiji sesuai kebutuhan. ”Kami akan terus berkoordinasi dengan pemrintah pusat. Semoga kuota elpiji tahun ini segera turun,” ungkapnya.

- Advertisement -
Baca Juga :  Realisasi PBB Hanya 41 Persen

Operation Head TBBM PT Pertamina (Persero) Camplong Sunarya memastikan pasokan elpiji ke sejumlah pangkalan dan agen resmi di Sampang aman dan tidak ada pengurangan pasokan. Semua pangkalan dan agen memiliki kontrak terkait dengan jumlah elpiji yang dipasarkan setiap bulan.

Pihaknya aktif melakukan pengawasan pendistribusian untuk mengantisipasi penimbunan. ”Selama Ramadan hingga Lebaran, stok elpiji tiga kilogram di Sampang aman dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat,” tandasnya.

 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/