SAMPANG – Hasil ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tingkat SMP akan diumumkan pada 25 Mei 2018. Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang berencana mengumumkan kelulusan siswa melalui surat kepada wali murid. Hal itu untuk menghindari aksi coret-coret seragam dan konvoi siswa.
Kepala Disdik Sampang H.M. Jupri Riyadi mengatakan, pengumunan hasil kelulusan siswa SMP akan dilakukan dengan mengundang orang tua atau wali murid ke sekolah. Melalui cara tersebut diharapkan siswa cukup hanya menunggu di rumah dan tidak melakukan konvoi kendaraan serta coret-coret seragam. Apalagi saat ini momentum bulan puasa.
Alasan tidak mengundang siswa ke sekolah sebagai antisipasi untuk menghindari aksi coret-coret. Selain itu, agar orang tua dapat mengetahui dan memahami proses dan hasil pendidikan buah hatinya di sekolah selama tiga tahun.
”Surat kelulusan siswa akan diserahkan wali kelas kepada orang tua masing-masing. Siswa cukup menunggu di rumah. Kami minta orang tua untuk mengawasi dan mengingatkan anaknya agar tidak konvoi dan semacamnya,” terang Jufri Selasa (22/5).
Pengumuman hasil kelulusan akan berlangsung Jumat pukul 16.00. Sebelum pengumuman, ada beberapa tahapan teknis yang dilalui. Mulai pengiriman daftar kolektif hasil ujian nasional (unas) dari pusat ke sekolah. Sekolah menindaklanjuti dengan mengumpulkan nilai ujian sekolah berstandar nasional (USBN) dan rapat internal untuk menentukan kelulusan siswa.
”Yang menentukan kelulusan siswa ialah sekolah. Bukan hanya berdasar pada hasil unas yang diperoleh siswa,” katanya.
Siswa SMP di Sampang yang menanti pengumuman kelulusan 9.170 orang. Perinciannya, 4.249 siswa SMP negeri dan 4.921 siswa SMP swasta. Disdik optimistis hasil ujian tahun ini lebih bagus dari tahun sebelumnya. ”Daripada konvoi, lebih baik mengadakan tasyakuran bersama. Seragam bisa diberikan ke adik kelas. Terutama diberikan kepada siswa kurang mampu. Itu jauh lebih baik dan mulia daripada dicoret-coret,” ujarnya.
Kepala SMPN I Sampang Teguh Suparyanto tidak akan segan-segan memberikan sanksi kepada siswa yang merayakan kelulusan dengan coret-coret seragam bahkan konvoi kendaraan. Hal itu sudah menjadi kesepakatan bersama dengan siswa. ”Sanksinya, ijazah siswa ditahan dan tidak bisa diambil,” ucapnya.
SAMPANG – Hasil ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tingkat SMP akan diumumkan pada 25 Mei 2018. Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang berencana mengumumkan kelulusan siswa melalui surat kepada wali murid. Hal itu untuk menghindari aksi coret-coret seragam dan konvoi siswa.
Kepala Disdik Sampang H.M. Jupri Riyadi mengatakan, pengumunan hasil kelulusan siswa SMP akan dilakukan dengan mengundang orang tua atau wali murid ke sekolah. Melalui cara tersebut diharapkan siswa cukup hanya menunggu di rumah dan tidak melakukan konvoi kendaraan serta coret-coret seragam. Apalagi saat ini momentum bulan puasa.
Alasan tidak mengundang siswa ke sekolah sebagai antisipasi untuk menghindari aksi coret-coret. Selain itu, agar orang tua dapat mengetahui dan memahami proses dan hasil pendidikan buah hatinya di sekolah selama tiga tahun.
”Surat kelulusan siswa akan diserahkan wali kelas kepada orang tua masing-masing. Siswa cukup menunggu di rumah. Kami minta orang tua untuk mengawasi dan mengingatkan anaknya agar tidak konvoi dan semacamnya,” terang Jufri Selasa (22/5).
Pengumuman hasil kelulusan akan berlangsung Jumat pukul 16.00. Sebelum pengumuman, ada beberapa tahapan teknis yang dilalui. Mulai pengiriman daftar kolektif hasil ujian nasional (unas) dari pusat ke sekolah. Sekolah menindaklanjuti dengan mengumpulkan nilai ujian sekolah berstandar nasional (USBN) dan rapat internal untuk menentukan kelulusan siswa.
”Yang menentukan kelulusan siswa ialah sekolah. Bukan hanya berdasar pada hasil unas yang diperoleh siswa,” katanya.
Siswa SMP di Sampang yang menanti pengumuman kelulusan 9.170 orang. Perinciannya, 4.249 siswa SMP negeri dan 4.921 siswa SMP swasta. Disdik optimistis hasil ujian tahun ini lebih bagus dari tahun sebelumnya. ”Daripada konvoi, lebih baik mengadakan tasyakuran bersama. Seragam bisa diberikan ke adik kelas. Terutama diberikan kepada siswa kurang mampu. Itu jauh lebih baik dan mulia daripada dicoret-coret,” ujarnya.
- Advertisement -
Kepala SMPN I Sampang Teguh Suparyanto tidak akan segan-segan memberikan sanksi kepada siswa yang merayakan kelulusan dengan coret-coret seragam bahkan konvoi kendaraan. Hal itu sudah menjadi kesepakatan bersama dengan siswa. ”Sanksinya, ijazah siswa ditahan dan tidak bisa diambil,” ucapnya.