SAMPANG – Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja (Diskumnaker) Sampang mempunyai program pelatihan keterampilan kerja. Pelatihan ini untuk membekali keterampilan dan kemampuan calon tenaga kerja. Pendaftaran dibuka Januari–April 2019.
Tahun ini Diskumnaker Sampang akan menjalankan enam paket pelatihan. Yakni, menjahit, membatik, komputer, servis sepeda motor, las listrik, dan rias pengantin. Anggaran program tersebut bersumber dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) dan dana alokasi umum (DAU) 2019. DBHCHT untuk pelatihan kerja Rp 700 juta. Menurun dari tahun sebelumnya yang Rp 1,4 miliar.
Setiap paket pelatihan atau kejuruan akan diikuti 16–20 peserta. ”Sampai sekarang ada sekitar 100 orang yang sudah mendaftar untuk menjadi peserta pelatihan,” terang Kasi Pelatihan dan Produktivitas Bidang Tenaga Kerja Diskumnaker Sampang Ludfi kemarin (22/2).
Pihaknya sudah menyeleksi calon peserta. Meliputi seleksi administrasi, tes wawancara terkait dengan bakat dan minat, kemampuan dasar, dan ijazah terakhir. Tujuannya, agar peserta bisa betul-betul mengikuti pelatihan dengan baik dan benar.
Peserta pelatihan komputerharus memiliki ijazah minimal SMA. Sedangkanpelatihan yang lain bebas. Terpenting ialah komitmen untuk mengikuti pelatihan sampai tuntas. Pihaknya tidak ingin peserta hanya ikut-ikutan dan tidak mempuyai kemauan kuat.
Karena itu, sejak 2018 seleksi penerimaan peserta lebih ketat. Semua peserta dimintai kesepakatan untuk serius mengikuti pelatihan dan menaati semua peraturan. Jika ada yang tidak sanggup, akan diminta mengundurkan diri sebelum pelatihan dimulai.
”Hasil seleksi peserta pelatihan menjahit, komputer, las listrik, dan sepeda motor sudah diumumkan. Kalau membatik dan rias pengantin belum,” katanya.
Pelatihan menjahit, komputer, las listrik, dan servis motor akan dilaksanakan pada 25 Februari 2019. Sedangkan, untuk membatik dan rias pengantin April. Jadwal pelatihan disesuaikan dengan kesiapan sarana prasarana (sarpras) dan instruktur. ”Setiap paket pelatihan ditargetkan bisa tuntas terlaksana dalam jangka waktu 22 hari,” ujarnya.
Diskumnaker sudah bekerjasama denganBadan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Jawa Timur (Jatim) dalam melakukan uji kompetensi peserta. Peserta yang lulus uji kompetensi akan mendapatkan sertifikat profesi dari BNSPdan memiliki kesempatan luas untuk bisa diterima bekerja di perusahaan.
Anggota Komisi IV DPRD Sampang Maniri meminta program terlaksana sesuai jadwal. ”Kami harap program itu bisa menekan angka pengangguran di Sampang dan bisa mencetak calon tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan,” pinta politikus PKB itu.