SAMPANG – Rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) sudah di depan mata. Akhir bulan ini Pemkab Sampang bakal membuka pendaftaran. Kendati demikian, hingga saat ini pemkab masih merahasiakan jatah formasi dari pemerintah pusat.
Plt Kepala BKPSDM Sampang Arief Lukman Hidayat mengatakan, tahapan rekrutmen CPNS bakal segera dimulai. Jika tidak ada perubahan, pihaknya akan membuka pendaftaran pada 25 Oktober mendatang. Berbagai persiapan mulai dimatangkan untuk membuka pendaftaran rekrutmen CPNS.
Hal itu diperkuat dengan diterimanya jatah formasi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB). Sejak lima hari yang lalu kuota CPNS untuk Kota Bahari sudah diterima BKPSDM. Namun, Yoyok, sapaan akrab Arief Lukman Hidayat, mengaku belum mengetahui jatah formasi tersebut.
”Jatah formasi itu diambil di Jakarta Kamis (17/10) lalu. Karena tujuannya ke bupati, maka kami langsung sampaikan ke beliau melalui Sekda,” katanya kemarin (21/10).
Setiap tahun, pihaknya mengajukan kekurangan PNS. Jatah formasi dari Kemen PAN-RB mengacu pada usulan pemerintah daerah. Hal itu bergantung pada hitung-hitungan beban kerja di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD). ”Tahun ini kami mengajukan 400 formasi,” ujarnya.
Pihaknya mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dalam menerima informasi terkait rekrutmen CPNS. Terdapat tiga media informasi yang bisa dijadikan rujukan dalam pelaksanaan CPNS. Jika merasa bingung dengan proses seleksi CPNS bisa mengakses laman BKD, BKN, dan Kemen PAN-RB.
Pj Sekkab Sampang Yuliadi Setiawan membenarkan bahwa jatah formasi CPNS dari Kemen PAN-RB sudah diterima. Namun, pihaknya tidak berani untuk membuka karena hanya bisa diketahui bupati. ”Sangat rahasia. Insyaallah kalau sudah ketahuan yang menjadi ketetapan dari Kemen PAN-RB akan disampaaikan,” tuturnya.
Menurutnya, tidak semua jatah formasi yang diusulkan akan dipenuhi. Namun, kemungkinan jatah formasi yang diberikan pemerintah pusat tidak jauh berbeda. Sementara yang menjadi prioritas bidang pendidikan dan kesehatan. ”Bahkan bisa jadi 50 persen lebih dialokasikan untuk dua bidang itu,” tuturnya.
Wawan memastikan tidak ada rekrutmen pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Tahun ini pihaknya hanya fokus pada rekrutmen CPNS. Alasannya, pihaknya masih mempertimbangkan PPPK yang direkrut tahun lalu.
”Kita masih punya 400 peserta PPPK yang sudah memenuhi passing grade. Tinggal kemampuan keuangan kita sesuaikan. Kita coba rasionalisasi sesuai dengan ketersediaan anggaran dulu,” tukasnya. (bil)
