SAMPANG – Rencana peresmian Pelabuhan Taddan menyisakan banyak cerita. Pelabuhan yang pembangunannya sudah tuntas tahun lalu itu sampai sekarang belum diresmikan. Sempat ada penjadwalan peresmian dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), tapi gagal.
Pekan pertama Agustus 2019, seluruh dokumen perizinan pelabuhan di Kecamatan Camplong itu lengkap. Bupati Sampang Slamet Junaidi bahkan sempat meninjau langsung ke pelabuhan. Antara pemkab dan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Branta menyusun rencana peluncuran pelabuhan.
KUPP Branta lantas melakukan koordinasi dengan Kemenhub. Sebulan kemudian, protokoler Kemenhub memberikan jadwal. Peresmian Pelabuhan Taddan akan digelar pada 28 September. Kebetulan saat itu Menhub Budi Karya Sumadi juga punya agenda lain di Surabaya.
Akan tetapi, launching akhir September itu gagal terwujud. Rentetan aksi demonstrasi di Ibu Kota diduga menjadi penyebabnya. Seluruh menteri kabinet kerja tidak ada satu pun yang melakukan kunjungan kerja ke daerah.
Sampai saat ini pun belum ada kepastian kapan pelabuhan yang rencananya akan berganti nama menjadi Pelabuhan Trunojoyo itu digelar. Kepala KUPP Branta Edi Kuswanto mengaku tidak bisa memastikan jadwal. Tetapi, dia berharap agar secepatnya diresmikan.
”Kemarin sepertinya Pak Dirjen Kemenhub sudah komunikasi dengan saya,” kata Edi Kuswanto kepada RadarMadura.id kemarin (20/10). ”Insyaallah minggu depan ini akan memberi jadwal. Karena memang agenda di Kemenhub pusat lagi padat,” tambahnya.
Jika menunggu pekan depan, berarti menteri baru kabinet kerja jilid II yang akan meresmikan pelantikan. Sebab, masa jabatan kabinet kerja jilid I segera berakhir. Mengacu pada periode sebelumnya, pelantikan menteri digelar pada 27 Oktober. ”Kemungkinan iya (menteri baru, Red),” tukas Edi.
Siapa pun yang akan meresmikan bukanlah soal penting bagi Edi. Sebab baginya, yang terpenting peresmian dilakukan langsung oleh Menhub. Hal itu sesuai dengan harapan Bupati Sampang Slamet Junaidi yang menginginkan agar Pelabuhan Taddan diresmikan oleh menteri, bukan Dirjen.
Jika pelabuhan sudah diresmikan, menurut Edi kerja kepelabuhanan bisa lebih optimal. Apalagi, Pelabuhan Taddan sudah beroperasi sejak 12 September 2019 lalu. Yakni dengan adanya kapal perintis KM Dharma Kartika III rute Taddan menuju Probolinggo yang disbubsidi oleh pemerintah provinsi Jawa Timur.
”Semoga bisa segera diresmikan supaya kami bisa segera menata dan melakukan program-program yang lain,” tukasnya.