SAMPANG – Pemkab Sampang bersikeras untuk membangun stadion. Tahun ini pemkab menganggarkan Rp 10 miliar untuk pengadaan lahan. Anggaran tersebut diperkirakan cukup untuk membebaskan 2–5 hektare tanah.
Di sisi lain, kebutuhan stadion bertaraf internasional minimal sekitar sepuluh hektare. Dapat dipastikan, tahun depan akan dianggarkan kembali pembebasan lahan. Dalam perencanaan anggaran, pembebasan lahan akan dilakukan di Desa Aeng Sareh, Kecamatan Kota Sampang. Tahun ini baru proses melengkapi administrasi pembebasan lahan.
Anggota Komisi IV DPRD Sampang Dadang Wahyudi tidak bisa memastikan luas tanah yang dihasilkan dari jumlah anggaran itu. Dia memperkirakan maksimal lima hektare. ”Tapi, masih menunggu appraisal harga tanah,” katanya Selasa (20/3).
Tidak hanya soal harga yang akan dibahas. Direncanakan juga akan mendatangkan tim ahli. Dengan demikian, diketahui kondisi tim taksir tanah sebelum dibangun. Namun dipastikan, lokasi pembebasan terletak di Desa Aeng Sareh.
Tahun depan akan dianggarkan kembali pembebasan lahan. Pihaknya mendukung pemerintah dalam upaya membangun stadion. Pembangunan stadion akan mendapatkan bantuan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Syaratnya, pemkab berinisiatif menganggarkan pembebasan lahan.
Politikus PAN tersebut mengaku sebelumnya ada dua opsi lokasi pembebasan lahan. Yakni, di Desa Aeng Sareh dan di Kecamatan Camplong. Namun diputuskan di Desa Aeng Sareh dengan pertimbangan lebih dekat perkotaan. Direncanakan pembangunan stadion sekaligus destinasi wisata.
Beberapa waktu lalu Komisi IV DPRD Sampang melakukan konsultasi dengan Kemenpora. Mereka ditemui Menpora Imam Nahrawi. Hasilnya, Menpora tetap menunggu ketersediaan lahan sekaligus pembuktian sertifikat tanah.
”Pihak kementerian sudah siap. Tinggal kesediaan lahan yang harus dilakukan pemerintah daerah. Setelah itu, mereka akan mengucurkan pembangunan stadion. Dalam pembangunannya tidak sedikit, bahkan direncanakan mencapai puluhan miliar,” paparnya.
Kepala Disbudparpora Sampang Aji Waluyo mengatakan, proses pembebasan lahan belum dilakukan. Pihaknya masih dalam proses penentuan titik di Aeng Sareh. Menurut dia, bisa saja lokasi berubah. ”Masih belum dilakukan sampai sekarang,” katanya.
Meski demikian, pembebasan lahan akan direalisasikan mulai tahun ini. Appraisal harga tanah jika lebih dari lima hektare harus koordinasi dengan pemerintah provinsi (pemprov). Pihaknya masih dalam proses kajian persiapan pembebasan lahan.