SAMPANG – Kerusakan jalan kabupaten yang menghubungkan Kecamatan Karang Penang dan Sokobanah terbilang parah. Termasuk akses jalan utama di Desa Tobai Timur yang paling banyak rusak. Namun, pemerintah sampai sekarang belum memperbaiki jalan tersebut.
Haji Soleh, 55, warga Desa Tobai Timur, Kecamatan Sokobanah sebagai koordinator dalam pelaksanaan perbaikan tersebut mengatakan, kerusakan jalan tersebut sudah lama. Tetapi, oleh pemerintah tak kunjung diperbaiki.
Karena itu, pihaknya bersama warga yang peduli atas jalan utama yang digunakan setiap hari itu memperbaikinya sendiri. Caranya, sumbangan seikhlasnya, baik uang maupun material untuk bahan cor.
”Iya, sudah ada tiga lokasi dengan ini yang kami perbaiki dengan dicor sendiri,” kata dia Senin (19/11).
Dijelaskan, sebagian warga meminta sumbangan kepada pengendara sepeda motor dan mobil yang melintas di jalan tersebut. Tiap harinya, sumbangan yang diperoleh dari pengguna jalan bisa mencapai Rp 1 juta.
”Uang sumbangan itu yang kami gunakan untuk memperbaiki jalan. Terus terang kami trauma kalau menunggu pemerintah yang memperbaiki. Lama, dan hasilnya juga jelek,” ujarnya bernada protes.
Bahkan, pihaknya bertekad untuk memperbaiki sendiri kerusakan jalan di sepanjang Desa Tobai Timur hingga menuju wilayah Karang Penang. Menurut dia, itu merupakan salah satu protes yang dilakukan oleh warga pelosok. ”Kami juga butuh diperhatikan. Jangan hanya di wilayah kota saja,” desaknya.
Menanggapi itu, Kabid Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) Kabupaten Sampang Moh. Hasan Mustofa mengatakan, perbaikan ruas jalan kabupaten yang menghubungkan Karang Penang–Tamberu belum bisa dikerjakan tahun ini. Namun, ruas jalan tersebut sudah diprogramkan pada 2019 mendatang dengan alokasi anggaran senilai Rp 6 miliar.
”Kami akan perbaiki tahun depan sepanjang satu kilometer, berdasarkan kerusakan,” katanya.
Pihaknya tidak serta-merta mengabaikan kerusakan di ruas jalan tersebut. Sebab, terakhir melakukan perbaikan di ruas jalan tersebut pada 2017 lalu dengan anggaran Rp 1 miliar. ”Untuk detail spot kerusakan yang akan diperbaiki berapa titik, kami belum menghitung,” pungkasnya.