28 C
Madura
Monday, May 29, 2023

Pembangunan Musala Pasar Hewan Molor

SAMPANG – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagprin) Sampang sebenarnya sudah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 262,5 juta untuk pembangunan sarana pasar hewan di Desa Aeng Sareh. Tetapi, anggaran yang bersumber dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) itu sampai saat ini belum terealisasi.

Rencananya anggaran Rp 262,5 juta ini akan digunakan untuk membangun musala, toilet, tandon bawah, dan tempat wudu. Warga sudah lama menunggu pembangunan sarana penunjang ini. Sebab, keberadaan musala dan toilet dinilai penting bagi pedagang.

Kabid Pengelolaan Pasar Disperdagprin Sampang Sapta N. Ramlan mengatakan sebenarnya sudah lama rencana pembangunan sarana tersebut tuntas. Namun karena kendala teknis, proses lelangnya molor. Tetapi, saat ini kendala tersebut sudah teratasi.

Baca Juga :  Kades Pamolaan Dukung Baksos JPRM

”Sudah masuk tadi malam ke LPSE. Soalnya LPSE dari kemarin lagi error. Pas mau memasukkan error terus,” katanya kemarin (19/9).

Pembangunan musala, toilet, dan tempat wudu ini sempat dipertanyakan oleh Wakil Ketua DPRD Sampang Amin Arif Tirtana. Terlebih saat disperdagprin hanya melelang proses pembangunan paving pasar tersebut. Semestinya, lanjut Amin, musala dulu yang dibangun baru kemudian paving.

Politikus PPP itu menyebut bahwa pembangunan musala sangat dinanti-nanti oleh warga. Sebab, pasar hewan di Aeng Sareh itu beroperasi siang hingga sore. Bahkan, ada pedagang yang datang sebelum duhur.

”Musala itu sangat penting bagi pedagang. Baik untuk salat Duhur atau salat Asar,” tegas Amin.

Baca Juga :  Abd. Faqih Berkomitmen Bangun Tanah Kelahiran

”Kalau paving yang dibangun duluan, itu kan harus dibongkar lagi saat bangun musala,” tandasnya. 

SAMPANG – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagprin) Sampang sebenarnya sudah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 262,5 juta untuk pembangunan sarana pasar hewan di Desa Aeng Sareh. Tetapi, anggaran yang bersumber dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) itu sampai saat ini belum terealisasi.

Rencananya anggaran Rp 262,5 juta ini akan digunakan untuk membangun musala, toilet, tandon bawah, dan tempat wudu. Warga sudah lama menunggu pembangunan sarana penunjang ini. Sebab, keberadaan musala dan toilet dinilai penting bagi pedagang.

Kabid Pengelolaan Pasar Disperdagprin Sampang Sapta N. Ramlan mengatakan sebenarnya sudah lama rencana pembangunan sarana tersebut tuntas. Namun karena kendala teknis, proses lelangnya molor. Tetapi, saat ini kendala tersebut sudah teratasi.


Baca Juga :  Ratusan Peserta Seleksi Pegawai RSUD dr Mohammad Zyn Sampang Gugur

”Sudah masuk tadi malam ke LPSE. Soalnya LPSE dari kemarin lagi error. Pas mau memasukkan error terus,” katanya kemarin (19/9).

Pembangunan musala, toilet, dan tempat wudu ini sempat dipertanyakan oleh Wakil Ketua DPRD Sampang Amin Arif Tirtana. Terlebih saat disperdagprin hanya melelang proses pembangunan paving pasar tersebut. Semestinya, lanjut Amin, musala dulu yang dibangun baru kemudian paving.

Politikus PPP itu menyebut bahwa pembangunan musala sangat dinanti-nanti oleh warga. Sebab, pasar hewan di Aeng Sareh itu beroperasi siang hingga sore. Bahkan, ada pedagang yang datang sebelum duhur.

”Musala itu sangat penting bagi pedagang. Baik untuk salat Duhur atau salat Asar,” tegas Amin.

- Advertisement -
Baca Juga :  Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Belum Ideal

”Kalau paving yang dibangun duluan, itu kan harus dibongkar lagi saat bangun musala,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/