21.4 C
Madura
Sunday, June 4, 2023

Angka Pengangguran Masih Tinggi

SAMPANG – Pemkab Sampang harus bekerja lebih keras mengentaskan pengangguran. Pelaksanaan job fair seperti yang dilakukan Pemkab Sampang tidak cukup. Sebab, para pencari kerja enggan ditempatkan di luar daerah.

Informasi yang dihimpun RadarMadura.id, pertengahan Juli lalu pemkab menggelar job fair. Kegiatan tersebut melibatkan 42 perusahaan dengan kebutuhan 2.819 tenaga kerja. Namun, kesempatan tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Jumlah pendaftar hanya 900 orang.

Kasi Penempatan dan Pengembangan Tenaga Kerja Diskumnaker Sampang Agus Sumarso mengatakan, lowongan kerja yang tersedia pada job fair tidak terserap semua. Hanya 900 orang yang mendaftar ke beberapa perusahaan. Dengan begitu, terdapat 1.919 lowongan pekerjaan terbuang sia-sia.

Menurutnya, pelaksanaan job fair saat ini tidak berjalan maksimal. Pasalnya, meski sudah mendaftar, banyak yang menolak karena ditempatkan di luar Sampang. Mayoritas pencari kerja menginginkan untuk ditempatkan di Kota Bahari.

Baca Juga :  SK Pj Bupati Sampang Belum Turun, Masa Tugas Fadhilah Tinggal Tiga Har

”Kalau untuk tenaga kerja yang terserap belum diketahui. Beberapa tahapan di beberapa perusahaan ada yang belum selesai. Selain itu, sebagian pendaftar belum dites,” katanya kemarin (17/9).

Kendati demikian, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan perusahaan yang ikut job fair. Itu dilakukan untuk mengetahui tenaga kerja yang terserap di masing-masing perusahaan. Perusahaan yang menolak peserta harus menyertakan alasan yang jelas.

Ke depan, pihaknya akan lebih maksimal dalam melakukan penyerapan tenaga kerja. Pihaknya akan menyaring pencari kerja yang benar-benar membutuhkan pekerjaan. Jika sudah ada pencari kerja, perusahaan diminta langsung melakukan rekrutmen.

”Mungkin ke depan teknisnya akan diganti. Kita akan tawarkan dulu ke pelamar terkait perusahaan yang diinginkan, baru kita carikan perusahaan yang bisa menyerap tenaga kerja. Jadi, pencari kerja bisa langsung dites,” terangnya.

Baca Juga :  Ribuan Jiwa Penduduk Sampang Menganggur

Agus menyampaikan, terdapat beberapa permasalahan yang terjadi di Sampang terkait penyerapan tenaga kerja. Di antaranya, adanya ketidakseimbangan antara ketersediaan lapangan pekerjaan dengan kebutuhan tenaga kerja. Setiap tahun pencari kerja semakin meningkat.

Sementara jumlah lowongan kerja yang tersedia sangat sedikit, sehingga terjadi kesenjangan dalam penempatan tenaga kerja. Hal itu juga berdampak pada proses penempatan tenaga kerja. ”Informasi ke masyarakat juga terkadang lambat. Akibatnya, para pencari kerja tidak punya kesempatan untuk melamar pekerjaan,” tukasnya. (bil)

SAMPANG – Pemkab Sampang harus bekerja lebih keras mengentaskan pengangguran. Pelaksanaan job fair seperti yang dilakukan Pemkab Sampang tidak cukup. Sebab, para pencari kerja enggan ditempatkan di luar daerah.

Informasi yang dihimpun RadarMadura.id, pertengahan Juli lalu pemkab menggelar job fair. Kegiatan tersebut melibatkan 42 perusahaan dengan kebutuhan 2.819 tenaga kerja. Namun, kesempatan tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Jumlah pendaftar hanya 900 orang.

Kasi Penempatan dan Pengembangan Tenaga Kerja Diskumnaker Sampang Agus Sumarso mengatakan, lowongan kerja yang tersedia pada job fair tidak terserap semua. Hanya 900 orang yang mendaftar ke beberapa perusahaan. Dengan begitu, terdapat 1.919 lowongan pekerjaan terbuang sia-sia.


Menurutnya, pelaksanaan job fair saat ini tidak berjalan maksimal. Pasalnya, meski sudah mendaftar, banyak yang menolak karena ditempatkan di luar Sampang. Mayoritas pencari kerja menginginkan untuk ditempatkan di Kota Bahari.

Baca Juga :  82 Ribu Kartu Tani Tertahan

”Kalau untuk tenaga kerja yang terserap belum diketahui. Beberapa tahapan di beberapa perusahaan ada yang belum selesai. Selain itu, sebagian pendaftar belum dites,” katanya kemarin (17/9).

Kendati demikian, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan perusahaan yang ikut job fair. Itu dilakukan untuk mengetahui tenaga kerja yang terserap di masing-masing perusahaan. Perusahaan yang menolak peserta harus menyertakan alasan yang jelas.

Ke depan, pihaknya akan lebih maksimal dalam melakukan penyerapan tenaga kerja. Pihaknya akan menyaring pencari kerja yang benar-benar membutuhkan pekerjaan. Jika sudah ada pencari kerja, perusahaan diminta langsung melakukan rekrutmen.

- Advertisement -

”Mungkin ke depan teknisnya akan diganti. Kita akan tawarkan dulu ke pelamar terkait perusahaan yang diinginkan, baru kita carikan perusahaan yang bisa menyerap tenaga kerja. Jadi, pencari kerja bisa langsung dites,” terangnya.

Baca Juga :  Tingkatkan Sinergitas, Bupati Sampang Mengadakan Pers Gathering

Agus menyampaikan, terdapat beberapa permasalahan yang terjadi di Sampang terkait penyerapan tenaga kerja. Di antaranya, adanya ketidakseimbangan antara ketersediaan lapangan pekerjaan dengan kebutuhan tenaga kerja. Setiap tahun pencari kerja semakin meningkat.

Sementara jumlah lowongan kerja yang tersedia sangat sedikit, sehingga terjadi kesenjangan dalam penempatan tenaga kerja. Hal itu juga berdampak pada proses penempatan tenaga kerja. ”Informasi ke masyarakat juga terkadang lambat. Akibatnya, para pencari kerja tidak punya kesempatan untuk melamar pekerjaan,” tukasnya. (bil)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/