SAMPANG, Jawa Pos Radar Madura – Desakan Bupati Sampang Slamet Junaidi agar penangkapan truk bermuatan pupuk bersubsidi dikembangkan gayung bersambut. Penangkapan truk di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, dikembangkan Polres Sampang. Pasalnya, truk tersebut berasal dari Kecamatan Tambelangan.
Truk bernomor polisi (nopol) M 8041 UP tersebut ditangkap di Desa Bangkleyan, Kecamatan Jati, Blora. Polres Blora sudah menetapkan satu orang berinisial DA, 27, sebagai tersangka. Warga asal Desa Bangunrejo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, merupakan pemilik truk.
”Proses penanganan perkaranya tetap dilakukan sama Polres Blora. Sebab, penangkapan terjadi di Blora,” kata Kapolres Sampang AKBP Abdul Hafidz saat dikonfirmasi kemarin (17/2).
Pihaknya masih koordinasi dengan Polres Blora. Tujuannya, menghimpun data dalam penanganan perkara dugaan penyimpangan penyaluran pupuk bersubsidi tersebut. Pihaknya akan menelusuri benang kusut dari kasus tersebut.
”Berkaitan dengan giat penegak hukum Polres Blora kita tetap support. Kita masih mengumpulkan bahan keterangan dari pihak-pihak terkait,” ungkapnya.
Mantan Kapolres Tebo, Jambi, tersebut menjelaskan, dalam kasus tersebut pihaknya lebih fokus pada dampak dari pupuk subsidi yang dijual ke luar daerah. Sebab, hal itu berpotensi menyebabkan kelangkaan pupuk. Pihaknya perlu menelusuri lebih lanjut proses distribusi pupuk subsidi di Sampang.
Proses koordinasi untuk menghimpun data yang dibutuhkan terus dilakukan Satreskrim Polres Sampang. Hal itu dijadikan dasar dalam menjaga stabilitas dan ketersediaan kuota pupuk untuk petani Sampang.
”Kita sedang telusuri dugaan kebocorannya (pupuk subsidi). Kami mengantisipasi agar ke depan tidak terulang lagi,” terangnya.
Bupati Slamet Junaidi menegaskan akan mencari tahu potensi kebocoran pupuk subsidi di daerah yang sedang dipimpinnya. Salah satunya dengan bekerja sama dengan aparat penegak hukum (APH). Karena itu, untuk proses penyelidikan pihaknya sudah pasrah kepada pihak kepolisian.
”Tentunya kita membela rakyat kita. Ranah kami hanya menginformasikan kepada APH,” ucapnya.
Sebelumnya, informasi penangkapan truk bermuatan pupuk bersubsidi di Kabupaten Blora mendapat atensi dari Bupati Slamet Junaidi. Sebab, truk yang membawa delapan ton pupuk ZA tersebut berasal dari Kecamatan Tambelangan. Karena itu, bupati mendesak Polres Sampang menyelidiki asal-usul truk tersebut.
Penangkapan truk tersebut terjadi pada Rabu (27/1). Kemungkinan, pupuk itu akan dijual ke Blora. Padahal, petani di Sampang sangat membutuhkan pupuk bersubsidi. ”Ada permainan dalam pendistribusian pupuk bersubsidi di Sampang. Kami minta polres menindaklanjuti kasus tersebut,” ucapnya. (bil)