SAMPANG – Komisi III DPRD Sampang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dua lokasi proyek berbeda kemarin (16/10). Dewan mengecek pelaksanaan pembangunan gedung dekranasda di sebelah timur GOR Wijaya Kusuma. Lalu, pembangunan gedung diskominfo di belakang kantor Dishub Sampang.
Namun, sidak yang diikuti pimpinan dan anggota komisi itu nihil temuan. Pantauan di lokasi, para wakil rakyat hanya mengecek pelaksanaan pembangunan di dua lokasi tersebut. Mulai dari progres hingga sisa waktu pelaksanaan.
Juru Bicara Komisi III DPRD Sampang Abdus Salam mengutarakan, pihaknya baru melakukan pengawasan terhadap proyek tersebut kemarin. Sebelumnya belum pernah dilakukan peninjauan. Sebab, selain komposisi di komisi III banyak wajah baru, juga tidak tahu proses dari awal seperti apa.
”Seharusnya kami melaksanakan pengawasan dari awal,” kata politikus Demokrat tersebut.
Pihaknya menyebut bahwa tidak ada temuan berarti dalam sidak tersebut. Tetapi, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan oleh kontraktor. Di antaranya, beberapa dinding sudah retak, bahkan ada yang mengelupas.
”Sementara kami belum menemukan temuan-temuan. Paling tidak kami berharap semoga ini sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang ada, yakni tanggal 30 Oktober,” tegasnya.
”Yang mengelupas itu akan kami cek lagi tanggal 30 Oktober. Kami minta ke DPRKP jangan asal menerima, asal jadi. Saya tidak mau,” imbuhnya.
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) pembangunan gedung Dekranasda Ahmad Musyafak mengatakan, pelaksanaan pembangunan sudah sesuai dengan spesifikasi yang ada. Dia yakin pada 30 Oktober nanti pekerjaan selesai semua.
”Insyaallah selesai. Karena ini finishing,” kata Kasi Tata Bangunan DPRKP Sampang tersebut.
Menurut Musyafak, hingga kemarin, pembangunan diperkirakan mencapai 60 persen. Hitungan ini berbeda dengan versi komisi III. Komisi III justru menyebut masih berada di angka 52 persen.
Di tempat yang sama, pelaksana harian CV Abanda Sarana Miftahul Arifin menyebut bahwa pelaksanaan pembangunan gedung dekranasda molor selama dua minggu. Karena itulah, pihaknya mengaku dirugikan dengan molornya pekerjaan tersebut.
Dia tidak menyebut apa yang menyebabkan pelaksanaan itu molor. ”Kami rugi waktu dua minggu,” ujarnya.
Proyek pembangunan gedung dekranasda sendiri digerojok anggaran cukup besar. Nilai kontrak proyek ini Rp 1,3 miliar. Durasi waktu pelaksanaan selama 90 hari kerja dan dilaksanakan oleh CV Abanda Sarana dengan konsultan pengawas CV Rayaitama Jaya Konsultan.