SAMPANG – Ada 38 desa yang bakal menggelar pemilihan kepala desa (pilkades) serentak 21 November mendatang. Sebanyak 1.900 personel disiapkan untuk menjaga keamanan pesta demokrasi tingkat desa tersebut.
Kabag Ops Polres Sampang Kompol Sulardi menyampaikan, personel yang disiagakan merupakan gabungan dari TNI dan Polri. Pengamanan dilakukan mulai sebelum, saat, hingga setelah pelaksanaan pilkades.
”Seluruh desa yang akan melaksanakan pilkades kami kategorikan prioritas,” kata Sulardi kemarin (16/10).
Pihaknya juga mulai melakukan pencegahan terjadinya konflik dan gesekan antar pendukung. Jika potensinya besar, personel yang disiapkan jumlahnya lebih banyak.
”Total personel yang akan kami terjunkan dalam pilkades serentak di 38 desa ini lebih kurang 1.900 personel, itu personel gabungan,” terangnya.
Pihaknya meminta dukungan dari seluruh elemen untuk ikut membantu menjaga dan mencegah terjadinya gesekan dan konflik. Dengan demikian, pelaksanaan pilkades di Sampang berjalan aman dan kondusif.
”Apa pun yang terjadi, silakan lapor ke polisi terdekat, jangan main hakim sendiri, patuhilah aturan dan hukum yang ada,” imbaunya.
Sulardi menegaskan bahwa dalam pelaksanaan pilkades warga dilarang membawa senjata tajam. Siapa pun yang membawa senjata ke area tempat pencoblosan akan ditangkap dan diproses secara hukum.
”Siapa pun akan kami tangkap. Makanya, mulai sekarang operasi sajam digalakkan,” tegasnya.
Sementara itu, Kabid Bina Pemerintahan Desa DPMD Sampang Suhanto menegaskan, pelaksanaan pilkades ditetapkan pada 21 November 2019. Anggaran yang disediakan sebesar Rp 3,9 miliar. ”Penetapan bacakades sudah selesai, tinggal pelaksanaannya,” ujarnya.
Pilkades serentak di Kabupaten Sampang tidak akan terlaksana dengan optimal dan maksimal jika tidak didukung oleh seluruh elemen masyarakat. Karena itu, memberikan rasa aman, nyaman, kondusif, dan lancar tidak hanya tanggung jawab polisi, tapi seluruh warga Sampang. ”Total yang akan ikut pilkades 38 desa,” pungkasnya.