SAMPANG, Jawa Pos Radar Madura – Sejumlah pasar hewan di Kabupaten Sampang dilarang untuk beroperasi. Keputusan tersebut diambil untuk menghindari tingkat kerumunan yang berpotensi memperluas sebaran Covid-19. Kebijakan tersebut bertepatan dengan menjelang Hari Raya Idul Adha.
Muhammad, salah satu pedagang sapi mengaku kecewa dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Penutupan pasar hewan tersebut berdampak pada perekonomian masyarakat, khususnya pedagang sapi. Sebab, mereka tidak bisa melakukan transaksi jual beli sapi.
”Kita juga bingung mau jual ke mana. Hampir semua pasar hewan ditutup,” tuturnya kepada JPRM kemarin (15/7).
Apalagi, penutupan pasar hewan dilakukan pada saat momentum Hari Raya Idul Adha. Menurutnya, pada momen tersebut masyarakat banyak yang membutuhkan sapi untuk kurban. Tentu kebutuhan sapi semakin meningkat.
”Kalau sekarang saya jual seadanya. Kalau ada yang butuh. Yang jelas kita rugi kalau dibandingkan dengan tahun lalu,” ungkapnya.
Biasanya, dalam seminggu dia berkeliling ke pasar hewan di daerah Madura. Sabtu pergi ke Pasar Keppo, Pamekasan dan Senin ke pasar hewan di Blega. Sementara kalau Minggu dia pergi ke pasar hewan di Kecamatan Kedungdung. Namun karena PPKM darurat, transaksi yang dilakukan terbatas.
”Saya terpaksa berjualan di sini (Pasar Aeng Sareh). Daripada tidak ada aktivitas di rumah, mending ke pasar meski ditutup,” tandasnya. (bil)