21.6 C
Madura
Wednesday, March 22, 2023

Warga Swadaya Perbaiki Jalan Kabupaten

SAMPANG – Tidak sedikit warga Sampang yang mengeluhkan infrastruktur jalan. Terutama warga yang tinggal di pelosok atau pedalaman. Selain rusak parah, jalan tidak diperhatikan pemerintah. Misalnya, kerusakan jalan kabupaten di Desa Moktesareh, Kecamatan Kedungdung. Jalan tersebut sudah lama rusak tapi tak kunjung diperbaiki.

Pantauan Jawa Pos Radar Madura, kondisi jalan yang menghubungkan Kecamatan Kedungdung dengan Kecamatan Tambelangan itu memprihatinkan. Aspal yang sebelumnya melekat di jalan sudah tak terlihat. Yang ada hanya tanah. Akibatnya, jalan tak ramah kendaraan.

Minggu (15/4), warga swadaya memperbaiki jalan menggunakan batu. Dengan harapan, jalan tersebut bisa lebih aman saat dilewati pengendara. Juwaini, 37, warga Desa Moktesareh menuturkan, kerusakan jalan sudah terjadi bertahun-tahun. Namun, sampai sekarang tidak ada upaya dari pemerintah untuk memperbaiki.

Jalan tersebut berlumpur jika musim hujan seperti saat ini. Pengguna jalan harus ekstra hati-hati. Selain licin, banyak lubang jalan berukuran besar dan dalam yang membahayakan pengendara. ”Jalan ini akses utama masyarakat sehingga banyak lalu-lalang kendaraan. Kerusakan terjadi sejak 2014. Tapi, sampai sekarang tak kunjung diperbaiki,” ucapnya.

Baca Juga :  957 CASN Gagal Menuju Tahap SKB

Kerusakan jalan sepanjang 2 kilometer. Kerusakan terparah di jalan Desa Moktesareh, tepatnya di depan SDN Kedungdung. Selama ini, kata Juwaini, warga setempat berupaya memperbaiki atau menambal lubang jalan menggunakan pasir dan batu (sirtu). Tujuannya, agar jalan tidak licin dan berbahaya bagi pengendara.

”Kami sudah berkali-kali swadaya memperbaiki jalan. Perbaikan bisanya dilakukan pada saat musim hujan. Dikalkulasi sudah menghabiskan biaya Rp 10 juta,” ungkapnya. Dia berharap, Pemkab Sampang tidak menutup mata dengan kondisi jalan tersebut.

Masyarakat di perdesaan juga berhak diperhatikan dan menikmati infrastruktur yang layak. Terlebih, hal tersebut berkaitan dengan keselamatan pengendara. ”Kasihan juga guru-guru yang setiap hari melintas di jalan ini ketika berangkat mengajar. Saya berharap, pemkab segera memperbaiki jalan ini supaya masyarakat merasa nyaman,” harapnya.

Baca Juga :  10 Hari, KPU Sampang Target Rakit 18.700 Kotak Suara

Kepala Bappelitbangda Sampang Tony Moerdiwanto mengaku sudah mengetahui kerusakan jalan kabupaten tersebut. Pihaknya telah mengadakan rapat koordinasi (rakor) dengan Dinas PUPR Sampang terkait pengusulan rencana program perbaikan jalan tersebut. ”Kerusakan jalan itu memang cukup parah dan perlu diperbaiki. Tapi sejauh ini, rencana itu masih dalam tahap usulan,” ujarnya.

Rencana perbaikan jalan kabupaten, sambung Tony, lebih diprioritaskan di sejumlah wilayah yang terletak di pelosok. Yakni, jalan penghubung Kecamatan Tambelangan–Kedungdung, Robatal–Karang Penang, dan Karang Penang–Sokobanah.

Perbaikan jalan perlu dilakukan untuk mendukung dan mendorong peningkatan taraf perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut. Sebab, jalan rusak berpengaruh terhadap perekonomian warga desa.

”Perbaikan akan disesuaikan dengan struktur tanah di lokasi agar jalan kuat dan tidak mudah rusak. Usulan perbaikan sudah disampaikan ke Pj bupati,” tukasnya.

SAMPANG – Tidak sedikit warga Sampang yang mengeluhkan infrastruktur jalan. Terutama warga yang tinggal di pelosok atau pedalaman. Selain rusak parah, jalan tidak diperhatikan pemerintah. Misalnya, kerusakan jalan kabupaten di Desa Moktesareh, Kecamatan Kedungdung. Jalan tersebut sudah lama rusak tapi tak kunjung diperbaiki.

Pantauan Jawa Pos Radar Madura, kondisi jalan yang menghubungkan Kecamatan Kedungdung dengan Kecamatan Tambelangan itu memprihatinkan. Aspal yang sebelumnya melekat di jalan sudah tak terlihat. Yang ada hanya tanah. Akibatnya, jalan tak ramah kendaraan.

Minggu (15/4), warga swadaya memperbaiki jalan menggunakan batu. Dengan harapan, jalan tersebut bisa lebih aman saat dilewati pengendara. Juwaini, 37, warga Desa Moktesareh menuturkan, kerusakan jalan sudah terjadi bertahun-tahun. Namun, sampai sekarang tidak ada upaya dari pemerintah untuk memperbaiki.


Jalan tersebut berlumpur jika musim hujan seperti saat ini. Pengguna jalan harus ekstra hati-hati. Selain licin, banyak lubang jalan berukuran besar dan dalam yang membahayakan pengendara. ”Jalan ini akses utama masyarakat sehingga banyak lalu-lalang kendaraan. Kerusakan terjadi sejak 2014. Tapi, sampai sekarang tak kunjung diperbaiki,” ucapnya.

Baca Juga :  PLN Rayon Sampang Siap Berikan Pelayanan Terbaik

Kerusakan jalan sepanjang 2 kilometer. Kerusakan terparah di jalan Desa Moktesareh, tepatnya di depan SDN Kedungdung. Selama ini, kata Juwaini, warga setempat berupaya memperbaiki atau menambal lubang jalan menggunakan pasir dan batu (sirtu). Tujuannya, agar jalan tidak licin dan berbahaya bagi pengendara.

”Kami sudah berkali-kali swadaya memperbaiki jalan. Perbaikan bisanya dilakukan pada saat musim hujan. Dikalkulasi sudah menghabiskan biaya Rp 10 juta,” ungkapnya. Dia berharap, Pemkab Sampang tidak menutup mata dengan kondisi jalan tersebut.

Masyarakat di perdesaan juga berhak diperhatikan dan menikmati infrastruktur yang layak. Terlebih, hal tersebut berkaitan dengan keselamatan pengendara. ”Kasihan juga guru-guru yang setiap hari melintas di jalan ini ketika berangkat mengajar. Saya berharap, pemkab segera memperbaiki jalan ini supaya masyarakat merasa nyaman,” harapnya.

Baca Juga :  Kapal tanpa Alat Keselamatan di Sampang Akan Disanksi
- Advertisement -

Kepala Bappelitbangda Sampang Tony Moerdiwanto mengaku sudah mengetahui kerusakan jalan kabupaten tersebut. Pihaknya telah mengadakan rapat koordinasi (rakor) dengan Dinas PUPR Sampang terkait pengusulan rencana program perbaikan jalan tersebut. ”Kerusakan jalan itu memang cukup parah dan perlu diperbaiki. Tapi sejauh ini, rencana itu masih dalam tahap usulan,” ujarnya.

Rencana perbaikan jalan kabupaten, sambung Tony, lebih diprioritaskan di sejumlah wilayah yang terletak di pelosok. Yakni, jalan penghubung Kecamatan Tambelangan–Kedungdung, Robatal–Karang Penang, dan Karang Penang–Sokobanah.

Perbaikan jalan perlu dilakukan untuk mendukung dan mendorong peningkatan taraf perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut. Sebab, jalan rusak berpengaruh terhadap perekonomian warga desa.

”Perbaikan akan disesuaikan dengan struktur tanah di lokasi agar jalan kuat dan tidak mudah rusak. Usulan perbaikan sudah disampaikan ke Pj bupati,” tukasnya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/