SAMPANG – Bupati Sampang Fadhilah Budiono memberi apresiasi kepada Jawa Pos Radar Madura. Itu karena inisiatif media terbesar di Pulau Garam tersebut menyelenggarakan diskusi publik bertajuk Jung-rojung Mamaju Sampang.
Diskusi publik itu dinilai sangat tepat karena sejalan dengan rencana dan keseriusan pemerintah untuk bersama-sama mengatasi permasalahan yang selama ini dihadapi masyarakat. Terlebih, pokok bahasan yang diangkat dalam Jung-rojung Mamaju Sampang seputar infrastruktur, anggaran, dan investasi atau ekonomi.
Fadhilah mengaku sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan ini. Dengan harapan, hasil dari pembahasan dalam forum diskusi publik menghasilkan rekomendasi kepada Pemkab Sampang, yang dimungkinkan bisa dilaksanakan untuk kegiatan-kegiatan di 2018.
”Atau kegiatan lain yang akan kita titipkan kepada bupati yang terpilih nanti setelah pilkada,” ucap Fadhilah.
Menurut Fadhilah, penyatuan persepsi dari seluruh pihak yang terlibat dalam diskusi publik tersebut dapat menghasilkan sesuatu yang baik. Nantinya bisa dijadikan pijakan pemerintah melakukan perubahan dan perbaikan di Sampang.
”Kami ingin ada output dari kegiatan ini. Agar pemerintah daerah menjalankan amanah untuk membangun dan memajukan Sampang,” harapnya.
Fadhilah yakin, diskusi publik ini akan menjadi momentum bagi Pemkab Sampang untuk terus berbenah. Pihaknya mengaku akan hadir langsung dan membuka kegiatan tersebut.
”Semoga melalui diskusi publik ini, akan ada solusi bersama untuk mengatasi permasalahan di masyarakat,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, diskusi publik bertajuk Jung-rojung Mamaju Sampang bakal digelar pada 25 November di Gedung Balai Pertemuan Umum (BPU). Pihak-pihak yang sementara sudah mengonfirmasi hadir adalah Ditjen Bina Keuangan Daerah (Keuda) dan Ditjen Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Kemendagri. Selain itu, guru besar UB dan akademisi dari UTM.
SAMPANG – Bupati Sampang Fadhilah Budiono memberi apresiasi kepada Jawa Pos Radar Madura. Itu karena inisiatif media terbesar di Pulau Garam tersebut menyelenggarakan diskusi publik bertajuk Jung-rojung Mamaju Sampang.
Diskusi publik itu dinilai sangat tepat karena sejalan dengan rencana dan keseriusan pemerintah untuk bersama-sama mengatasi permasalahan yang selama ini dihadapi masyarakat. Terlebih, pokok bahasan yang diangkat dalam Jung-rojung Mamaju Sampang seputar infrastruktur, anggaran, dan investasi atau ekonomi.
Fadhilah mengaku sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan ini. Dengan harapan, hasil dari pembahasan dalam forum diskusi publik menghasilkan rekomendasi kepada Pemkab Sampang, yang dimungkinkan bisa dilaksanakan untuk kegiatan-kegiatan di 2018.
”Atau kegiatan lain yang akan kita titipkan kepada bupati yang terpilih nanti setelah pilkada,” ucap Fadhilah.
Menurut Fadhilah, penyatuan persepsi dari seluruh pihak yang terlibat dalam diskusi publik tersebut dapat menghasilkan sesuatu yang baik. Nantinya bisa dijadikan pijakan pemerintah melakukan perubahan dan perbaikan di Sampang.
”Kami ingin ada output dari kegiatan ini. Agar pemerintah daerah menjalankan amanah untuk membangun dan memajukan Sampang,” harapnya.
Fadhilah yakin, diskusi publik ini akan menjadi momentum bagi Pemkab Sampang untuk terus berbenah. Pihaknya mengaku akan hadir langsung dan membuka kegiatan tersebut.
- Advertisement -
”Semoga melalui diskusi publik ini, akan ada solusi bersama untuk mengatasi permasalahan di masyarakat,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, diskusi publik bertajuk Jung-rojung Mamaju Sampang bakal digelar pada 25 November di Gedung Balai Pertemuan Umum (BPU). Pihak-pihak yang sementara sudah mengonfirmasi hadir adalah Ditjen Bina Keuangan Daerah (Keuda) dan Ditjen Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Kemendagri. Selain itu, guru besar UB dan akademisi dari UTM.