SAMPANG – Penetapan calon kepala desa (cakades) di Desa/Kecamatan Tambelangan diwarnai protes kemarin (14/10). Warga yang menolak penetapan mendatangi sekretariat panitia pemilihan kepala desa (P2KD). Mereka menuding ada yang janggal dari proses tahapan bacakades.
Tokoh masyarakat Tambelangan Mustofa mengatakan, ada tiga tuntutan yang mereka ajukan. Pertama, menolak penetapan cakades. Kedua, menolak hasil tes tulis dan hasil wawancara yang dilakukan Pemkab Sampang. Ketiga, menolak adanya cakades dari luar desa.
”Ada indikasi dalam tes itu tidak ada keterbukaan, sehingga kami merasa curiga. Karena ada beberapa orang yang ijazahnya SMA bisa mengalahkan yang berijazah sarjana,” kata Mustofa.
Pihaknya berharap ada tes ulang kepada cakades. Tetapi, model tesnya berbeda dengan yang dilakukan pemkab. Saat itu tes tulis dilakukan tertutup. Pihaknya menginginkan tes tulis secara terbuka dan disaksikan P2KD.
Warga lainnya, Kholilurrahman, berharap tuntutan tersebut diakomodasi. Sebab, tujuan aksi dalam rangka menciptakan Tambelangan lebih baik. ”Sebetulnya masyarakat ini akan berjalan sendiri. Tapi, kami mengoordinasi supaya lebih aman dan lebih kondusif. Karena Tambelangan ini sudah termasuk kategori merah,” tegasnya.
Ketua P2KD Tambelangan Syaiful Ansori mengakui aksi warga. Tetapi, aksi tersebut sudah bisa diatasi. Rapat penetapan dilakukan pukul 13.00 dan warga menerima hasil penetapan. ”Tadi pagi iya (ada aksi). Sudah selesai sekarang. Tidak ada masalah. Bubar,” jelas Syaiful melalui sambungan telepon.
Menurut dia, P2KD hanya melakukan rekapitulasi nilai administratif, tes tulis, dan wawancara. Jika ada warga yang keberatan itu bukan ranah P2KD. ”P2KD hanya merekap dari administrasi, tes tulis, dan hasil wawancara,” tegasnya.
Kepala DPMD Sampang Abd. Malik Amrullah menegaskan, pihaknya tidak bisa melakukan tes ulang. Sebab, pelaksanaan tes sudah sesuai dengan aturan. Bahkan, pelaksanaan tes bacakades diserahkan pada tim independen.
”Kami tidak melakukan intervensi. Tidak bisa kami melakukan tes ulang,” jelasnya. ”Persoalan ada protes itu wajar-wajar saja. Namanya juga banyak orang, pasti tidak semuanya puas,” tukasnya.
Sebelumnya Kapolres Sampang AKBP Didit Bambang Wibowo Saputro mengatakan, pihaknya telah menyiapkan ratusan personel untuk amankan tahapan pilkades. Mulai dari penetapan cakades hingga pemungutan suara. Kendaraan dinas beserta kelengkapan lainnya sudah dilakukan pengecekan.
”Pelaksanan pilkades harus berjalan aman, damai, dan kondusif,” kata mantan Kapolres Trenggalek tersebut.