SAMPANG – Masyarakat di Desa Patarongan, Kecamatan Torjun, Sampang, mengeluh. Pasalnya, infrastruktur jalan raya penghubung antar kecamatan di desa tersebut kurang mendapat perhatian pemerintah. Padahal tingkat kerusakannya sudah cukup parah.
Pantauan RadarMadura.id, jalan yang rusak menyebar di berbagai titik. Titik yang cukup parah berada di pintu masuk menuju Desa Patarongan. Jalan yang rusak itu tak jauh dari jalan raya nasional penghubung Sampang-Bangkalan.
Seorang warga Desa Patarongan Nurul Hidayat mengatakan, jalan yang rusak itu sudah cukup lama. Kira-kira antara empat hingga lima tahun yang lalu. Tapi sampai saat ini belum diperbaiki oleh pemerintah.
”Beberapa waktu lalu warga secara swadaya memasang sirtu di jalan yang rusak parah. Tapi sekarang sudah kembali rusak,” katanya kemarin (10/6).
Jalan ini merupakan akses strategis bagi warga. Setiap hari ribuan kendaraan melintas di sini. Sebab jalan yang rusak itu menghubungkan antara kecamatan Torjun menuju Kecamatan Pangarengan.
Selain kendaraan pribadi, banyak dump truck yang lewat. Karena itulah jalan cepat rusak akibat tak kuat menahan beban. Terlebih kondisi tanah di wilayah tersebut masih terbilang labil. Di tanjakan tingkat kerusakan sangat parah. ”Bentor dan sepeda motor pernah nyungsep di situ,” jelas pria 42 tahun itu.
Karena itulah dia berharap pemerintah segera memperbaiki jalan yang rusak itu. Dia tidak ingin terjadi korban jiwa akibat jalan yang berlubang. ”Jangan sampai ada korban jiwa baru jalannya diperbaiki,” pintanya.
Kabid Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Sampang Hasan Mustofa belum bisa dimintai keterangan. Penelusuran JPRM, PUPR tahun ini mengalokasikan anggaran Rp 380 juta untuk peningkatan jalan nonstatus Desa Patarongan. Anggaran tersebut saat ini masih dalam proses tender terbuka di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemkab Sampang.
SAMPANG – Masyarakat di Desa Patarongan, Kecamatan Torjun, Sampang, mengeluh. Pasalnya, infrastruktur jalan raya penghubung antar kecamatan di desa tersebut kurang mendapat perhatian pemerintah. Padahal tingkat kerusakannya sudah cukup parah.
Pantauan RadarMadura.id, jalan yang rusak menyebar di berbagai titik. Titik yang cukup parah berada di pintu masuk menuju Desa Patarongan. Jalan yang rusak itu tak jauh dari jalan raya nasional penghubung Sampang-Bangkalan.
Seorang warga Desa Patarongan Nurul Hidayat mengatakan, jalan yang rusak itu sudah cukup lama. Kira-kira antara empat hingga lima tahun yang lalu. Tapi sampai saat ini belum diperbaiki oleh pemerintah.
”Beberapa waktu lalu warga secara swadaya memasang sirtu di jalan yang rusak parah. Tapi sekarang sudah kembali rusak,” katanya kemarin (10/6).
Jalan ini merupakan akses strategis bagi warga. Setiap hari ribuan kendaraan melintas di sini. Sebab jalan yang rusak itu menghubungkan antara kecamatan Torjun menuju Kecamatan Pangarengan.
Selain kendaraan pribadi, banyak dump truck yang lewat. Karena itulah jalan cepat rusak akibat tak kuat menahan beban. Terlebih kondisi tanah di wilayah tersebut masih terbilang labil. Di tanjakan tingkat kerusakan sangat parah. ”Bentor dan sepeda motor pernah nyungsep di situ,” jelas pria 42 tahun itu.
Karena itulah dia berharap pemerintah segera memperbaiki jalan yang rusak itu. Dia tidak ingin terjadi korban jiwa akibat jalan yang berlubang. ”Jangan sampai ada korban jiwa baru jalannya diperbaiki,” pintanya.
- Advertisement -
Kabid Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Sampang Hasan Mustofa belum bisa dimintai keterangan. Penelusuran JPRM, PUPR tahun ini mengalokasikan anggaran Rp 380 juta untuk peningkatan jalan nonstatus Desa Patarongan. Anggaran tersebut saat ini masih dalam proses tender terbuka di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemkab Sampang.