SAMPANG – Dinas PU Bina Marga Jawa Timur (Jatim) di Sampang diminta lebih serius memPerhatikan kondisi jalan provinsi Sampang–Ketapang. Pasalnya, meski setiap tahun pemprov melaksanakan pemeliharaan, tapi hingga saat ini masih banyak kerusakan jalan yang tidak diperbaiki.
Misalnya, kerusakan jalan di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang. Di jalan tersebut terdapat lubang yang cukup besar dan membahayakan keselamatan pengendara. Warga memasang tanda di lokasi agar pengendara waspada saat melintas.
Abd. Wasik, 37, warga Dusun Gujing, Desa Ketapang Laok menuturkan, kerusakan jalan terjadi sejak lima bulan yang lalu. Kondisi itu luput dari perhatian pemerintah. Padahal warga sudah memasang tanda sebagai bentuk protes.
Kerusakan jalan membahayakan keselamatan pengendara, terutama pada malam hari. ”Sebenarnya, drum itu bisa mengganggu pengendara. Tapi akan lebih berbahaya jika lokasi jalan rusak tidak dipasangi tanda,” katanya kemarin (10/3).
Wasik mengungkapkan, sudah tiga pengendara motor yang terpental dari kendaraannya karena lewat di jalan berlubang itu. Pengendara yang jarang melintas tidak mengetahui kalau kondisi jalan berlubang. ”Di jalan berlubang itu gelap karena tidak ada lampu penerangan,” ucapnya.
Dia berharap kerusakan jalan segera diperbaiki agar aman saat dilewati pengendara. Wasik menilai, pemeliharaan rutin jalan provinsi Sampang–Ketapang tidak maksimal. Buktinya, jalan yang sudah lama rusak tak kunjung diperbaiki.
Koordinator Teknik Jalan UPT Dinas PU Bina Marga Provinsi di Sampang Moh. Tami mengatakan, program pemeliharaan rutin jalan Sampang–Ketapang dan Sampang–Omben sedang berjalan. Semua kerusakan atau jalan berlubang akan ditambal sulam.
Saat ini pihaknya masih menunggu ketersediaan aspal yang cukup. ”Perbaikan mungkin belum sampai di lokasi itu. Tapi kami pastikan kerusakan di jalan tersebut akan diperbaiki,” janjinya.