SAMPANG – Realisasi program pengadaan videotron senilai Rp 842 juta milik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sampang melebihi deadline. Rekanan pelaksana proyek tersebut sudah diputus kontrak.
Kepala Diskominfo Sampang Djuwardi menyampaikan, proyek tersebut masuk anggaran 2018. Pekerjaannya ternyata tidak bisa diselesaikan tepat waktu. Kendalanya, salah satu alatnya diimpor dari luar negeri dan sampai akhir tahun 2018 belum sampai.
”Videotron yang akan dipasang di Monumen Trunojoyo ini gagal dan akan dilanjutkan pekerjaannya tahun ini,” ungkap Djuwardi.
Dengan demikian, anggaran yang terserap hanya untuk membayar hasil pekerjaan yang sudah ada. Menurut dia, tiang dan kerangka untuk tempat videotron sudah selesai dan terpasang di area Monumen Trunojoyo. ”Terpaksa dihentikan pekerjaannya karena sudah lewat tahun,” kata Djuwardi Selasa (8/1).
Menurut dia, sebenarnya proyek itu bisa diselesaikan tepat waktu jika barang yang diimpor dari luar negeri bisa sampai sebelum tutup tahun. Sayangnya, barang tersebut tertahan di pelabuhan Cina.
”Barangnya sudah ada, tapi datangnya lewat tahun, otomatis pekerjaan tidak bisa dilanjutkan,” ujarnya.
Jika barang peralatan videotron yang diimpor dari luar negeri sudah sampai, tinggal dipasang. ”Kami selesaikan tahun ini. Tinggal pasang layar. Kan kerangkanya sudah selesai,” imbuhnya.
Penjabat (Pj) Bupati Sampang Jonathan Judianto membenarkan bahwa proyek pengerjaan videotron tidak bisa selesai 2018. Karenanya, pelaksana proyek diputus kontrak.
”Ini harus dijadikan pelajaran, jangan sampai terulang di tahun berikutnya,” kata Jonathan.
SAMPANG – Realisasi program pengadaan videotron senilai Rp 842 juta milik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sampang melebihi deadline. Rekanan pelaksana proyek tersebut sudah diputus kontrak.
Kepala Diskominfo Sampang Djuwardi menyampaikan, proyek tersebut masuk anggaran 2018. Pekerjaannya ternyata tidak bisa diselesaikan tepat waktu. Kendalanya, salah satu alatnya diimpor dari luar negeri dan sampai akhir tahun 2018 belum sampai.
”Videotron yang akan dipasang di Monumen Trunojoyo ini gagal dan akan dilanjutkan pekerjaannya tahun ini,” ungkap Djuwardi.
Dengan demikian, anggaran yang terserap hanya untuk membayar hasil pekerjaan yang sudah ada. Menurut dia, tiang dan kerangka untuk tempat videotron sudah selesai dan terpasang di area Monumen Trunojoyo. ”Terpaksa dihentikan pekerjaannya karena sudah lewat tahun,” kata Djuwardi Selasa (8/1).
Menurut dia, sebenarnya proyek itu bisa diselesaikan tepat waktu jika barang yang diimpor dari luar negeri bisa sampai sebelum tutup tahun. Sayangnya, barang tersebut tertahan di pelabuhan Cina.
”Barangnya sudah ada, tapi datangnya lewat tahun, otomatis pekerjaan tidak bisa dilanjutkan,” ujarnya.
Jika barang peralatan videotron yang diimpor dari luar negeri sudah sampai, tinggal dipasang. ”Kami selesaikan tahun ini. Tinggal pasang layar. Kan kerangkanya sudah selesai,” imbuhnya.
- Advertisement -
Penjabat (Pj) Bupati Sampang Jonathan Judianto membenarkan bahwa proyek pengerjaan videotron tidak bisa selesai 2018. Karenanya, pelaksana proyek diputus kontrak.
”Ini harus dijadikan pelajaran, jangan sampai terulang di tahun berikutnya,” kata Jonathan.