SAMPANG – Setiap perpustakaan, seharusnya memiliki standarisasi tata ruang. Begitu juga perpustakaan yang ada di Kabupaten Sampang. Namun hingga saat ini, tata ruang perpustakaan umum milik Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Sampang dinilai belum memenuhi standart.
Dinda, salah seorang pengunjung yang ditemui RadarMadura.id mengeluhkan tata ruang perpustakaan di Disarpus Sampang. Sebab, ruangan sangat sempit membuat pengunjung tidak leluasa. Kondisi itu, membuat pengunjung tidak nyaman. “Sudah ruangannya sempit, tempat baca buku terbatas,” katanya.
Warga Desa Buker, Kecamatan Jrengik itu berharap Disarpus Sampang memperluas ruangan dan mengatur tatanan buku. Sehingga minat pengunjung membaca buku terus bertambah. “Pengunjungnya banyak, tapi yang stay di sini cuma anak SD. Kalau anak kuliahan, biasanya cuma pinjam buku lalu pulang,” ungkap perempuan berusia 21 tahun itu.
Nurul Kusaini, Pustakawan Perpustakaan Umum Disarpus Sampang saat dikonfirmasi via telpon seluler membenarkan sempitnya ruangan. Diakui, tata ruang perpustakaan belum sesuai standart perpustakaan umum. “Ruangan kita masih sempit. Antara ruang koleksi buku dan ruang baca jadi satu. Idealnya, ruang koleksi dan ruang baca harus luas,” katanya.
Dijelaskan, disarpus memang berencana memperluas ruang dan melakukan penataan. Karena itu, menyediakan anggaran untuk perluasan ruang dan penambahan rak. Rencananya, juga akan menambah ruang baca berbentuk lesehan dan menambah rak buku serta koleksinya. “Kemarin sudah dikoordinasikan dengan ibu sekretaris, tinggal dieksekusi 2019,” ungkapnya.
Nurul Kusaini menambahkan, disarpus telah berupaya memperluas ruangan. Caranya, memindahkan ruang arsip. “Kami berharap disarpus memiliki perpustakaan umum dengan ruangan yang lebih luas, mampu menyediakan ruang baca yang nyaman bagi pengunjung serta menyediakan koleksi buku bacaan yang sesuai kebutuhan pengunjung,” paparnya. (Herlina Trisukma)