SAMPANG – Pengungkapan kasus narkoba di Sampang mulai dipertanyakan. Pasalnya, polisi dituding kurang transparan setiap menangani kasus barang haram tersebut.
Hal itu disampaikan Ketua Jaringan Kawal Jawa Timur (Jaka Jatim) Korda Sampang Sidik kemarin (8/9). Menurut dia, berdasarkan informasi yang diterimanya, polisi banyak melakukan pengungkapan kasus narkoba. Tetapi, banyak juga yang tak diketahui ujung dari kasus yang diungkapnya itu.
”Polisi tak transparan jika mengungkap dan menangkap kasus narkoba, selalu ada yang ditutupi,” tudingnya.
Jika memang polisi di Sampang transparan, maka setiap kali mengungkap kasus narkoba harus disampaikan ke publik secara keseluruhan. ”Ada asumsi miring tentang polisi di Sampang,” ujarnya.
Di wilayah pantura sudah menjadi hal yang biasa melakukan transaksi narkoba antara pihak yang tertangkap dengan pihak yang menangkap. ”Kadang nangkap tiga, dirilis dua. Satu lepas dengan tebusan. Itu katanya sudah biasa,” beber Sidik.
Pihaknya berharap kepada aparat kepolisian supaya profesional dalam melaksanakan tugasnya sebagai penegak hukum. Kepercayaan masyarakat kepada polisi sudah semakin luntur.
”Saya menilainya, narkoba belum bisa diberantas, karena pelakunya tersistem, aparat penegak hukum juga terlibat,” katanya.
Kasatnarkoba Polres Sampang AKP Arif Kurniadi dan KBO Satnarkoba Polres Sampang Ipda Edi Eko Purnomo belum bisa memberikan tanggapan. Upaya konfirmasi belum mendapat respons.
SAMPANG – Pengungkapan kasus narkoba di Sampang mulai dipertanyakan. Pasalnya, polisi dituding kurang transparan setiap menangani kasus barang haram tersebut.
Hal itu disampaikan Ketua Jaringan Kawal Jawa Timur (Jaka Jatim) Korda Sampang Sidik kemarin (8/9). Menurut dia, berdasarkan informasi yang diterimanya, polisi banyak melakukan pengungkapan kasus narkoba. Tetapi, banyak juga yang tak diketahui ujung dari kasus yang diungkapnya itu.
”Polisi tak transparan jika mengungkap dan menangkap kasus narkoba, selalu ada yang ditutupi,” tudingnya.
Jika memang polisi di Sampang transparan, maka setiap kali mengungkap kasus narkoba harus disampaikan ke publik secara keseluruhan. ”Ada asumsi miring tentang polisi di Sampang,” ujarnya.
Di wilayah pantura sudah menjadi hal yang biasa melakukan transaksi narkoba antara pihak yang tertangkap dengan pihak yang menangkap. ”Kadang nangkap tiga, dirilis dua. Satu lepas dengan tebusan. Itu katanya sudah biasa,” beber Sidik.
Pihaknya berharap kepada aparat kepolisian supaya profesional dalam melaksanakan tugasnya sebagai penegak hukum. Kepercayaan masyarakat kepada polisi sudah semakin luntur.
”Saya menilainya, narkoba belum bisa diberantas, karena pelakunya tersistem, aparat penegak hukum juga terlibat,” katanya.
- Advertisement -
Kasatnarkoba Polres Sampang AKP Arif Kurniadi dan KBO Satnarkoba Polres Sampang Ipda Edi Eko Purnomo belum bisa memberikan tanggapan. Upaya konfirmasi belum mendapat respons.