SAMPANG – Kantor Kemenag Sampang menyurati Bank Tabungan Negara (BTN) kemarin (8/2). Surat dengan nomor B-402/Kk.13.21/2/PP.00/02/2019 itu menanyakan saldo rekening sejumlah guru tidak tetap (GTT) yang masih kosong. Padahal, mereka mendapatkan tunjangan yang dicairkan melalui BTN.
Kasi Pendidikan Madrasah (Pendma) Kemenag Sampang Mawardi mengatakan, lembaganya menerima banyak pengaduan dari sejumlah guru di lingkungan Kemenag. Tunjangan insentif periode 2018 tidak masuk ke rekening tabungan penerima.
Atas dasar itu, Kemenag langsung melayangkan surat kepada pihak BTN di Jalan Wahid Hasyim, Sampang. Menurut dia, surat permohonan konfirmasi tersebut langsung dijawab pihak BTN. ”Sudah kami layangkan surat permohonan konfirmasi,” ujarnya.
Jika tidak ada pengaduan, Kemenag tidak akan mengetahui permasalahan tersebut. Sebab, tunjangan insentif guru langsung ditransfer pihak bank ke masing-masing rekening penerima.
”Ini kesalahan teknis saja. Karena ada sebagian yang salah transfer, penerimanya lebih dari tiga ribu orang soalnya. Sejak awal ada laporan, kami menduga memang ada yang tertukar rekeningnya,” kata Mawardi kemarin.
Surat permohonan Kankemenag tersebut langsung ditanggapi pihak BTN kemarin. Kepala BTN Sampang Farah Werdimansyah dalam surat balasannya menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang menyebabkan rekening tabungan milik guru penerima insentif masih kosong. Yaitu, sebagian rekening yang terdata sudah tutup (closed).
Selain itu, ada tiga orang yang ATM-nya tertukar. Pihak BTN meminta kepada Kemenag Sampang supaya menyampaikan kepada guru yang bersangkutan untuk menghubungi kantor BTN Sampang.
”Alhamdulillah, semuanya sudah selesai dan ada titik terang. Kami sudah meminta supaya yang bersangkutan datang dan menghubungi untuk diproses pencairan insentif ke rekeningnya,” jelasnya.
Pihak BTN juga meminta maaf atas beberapa pelayanan yang dinilai masih kurang. ”Sudah klir dan kami akan proses ini nanti pada hari kerja, karena penyebabnya sudah kami ketahui,” janjinya.