SAMPANG – Sampai saat ini, kinerja dan pelayanan PDAM Trunojoyo Sampang masih kurang memuaskan. Indikasinya, masih ada warga Kota Bahari yang mengeluh. Pemicunya, karena pasokan air ke rumah penduduk macet. Ironisnya, mampetnya suplai air itu dialami warga sejak Juni 2018.
Wahyudi, warga Jalan Kramat II menyatakan sangat kecewa karena persoalan distribusi air PDAM yang dialaminya tidak teratasi. “Setiap bulan, saya rutin bayar. Tapi, pasokan air ke rumah mampet. Saya kecewa karena sudah memenuhi kewajiban tapi PDAM abai atas hak pelanggan,” katanya.
Warga Kelurahan Karang Dalam, Kecamatan Kota Sampang itu juga mengaku tidak mendapatkan water meter. “Harusnya pelanggan seperti kami ini diberi water meter supaya jelas pemakaian air dan biaya tagihan yang harus dibayar. Masak distribusi air macet dan bahkan mati, tapi tagihannya jalan terus,” jelas pria berusia 32 tahun itu.
Yazid Solihin, Kabag Hubungan Langganan PDAM Trunojoyo Sampang saat dikonfirmasi via telepon seluler mengakui jika pasokan air PDAM tidak sampai ke Jalan Kramat Gang II. Hal ini karena debit yang ada di sumber air berkurang. “Sumber air menyusut karena musim kemarau panjang,” jelasnya.
Dijelaskan, PDAM telah berupaya mengoptimalkan penyaluran air. Beberapa langkah yang ditempuh misalnya dengan menambah sumber air baru, penyempurnaan jaringan, dan peningkatan layanan pelanggan. “jadi, nanti pelanggan akan diberi water meter supaya pemakaian air terukur,” jelas Yazid Solihin.
Yazid berharap, warga bisa memahami upaya PDAM untuk mengoptimalkan pasokan air. “Selama ini, PDAM mengupayakan penyaluran air bisa optimal, tapi memang dilakukan secara bertahap. Mohon pengertiannya. Kami imbau warga memanfaatkan dan memakai air secara bijak dan bayar tagihan tepat waktu,” harapnya. (Herlina Trisukma)