SAMPANG – Bupati Sampang H Slamet Junaidi geram. Sebab, perusahaan migas Petroliam Nasional Berhad (Petronas) yang beroperasi di Kecamatan Ketapang belum memberi kontribusi ke Pemkab Sampang.
Kekecewaan bupati itu, terungkap saat rapat bersama dengan pimpinan perusahaan migas asal Malaysia tersebut di aula Pemkab Sampang, Senin (7/10).
Bupati Sampang H Slamet Junaidi menginginkan Petronas memberi kontribusi nyata. “Saya ingin keberadaan Petronas di Sampang bermanfaat dan bisa dinikmati masyarakat Sampang,” katanya.
Dijelaskan, ketika Petronas ingin memberi dana CSR, sesuai rekomendasi pemkab. “Sejak 2013 sampai 2018, tidak pernah ada kerjasama nyata dengan pemerintah daerah maupun masyarakat setempat,” imbuh Slamet Junaidi.
Diungkapkan, PAD Sampang saat ini masih rendah. Kerjasama Petronas dengan BUMD Sampang diharapkan bisa meningkatkan PAD lewat deviden. “Saya minta kesadaran Petronas. Kalau tidak ada kerja sama, bagaimana kita menaikkan PAD,” ungkapnya.
Sementara itu, Mohammad Nazlee Rasol selaku Presiden Petronas Carigali Indonesia menyatakan menerima segala masukan dari Pemkab Sampang. Termasuk, melakukan perbaikan di internalnya.
“Kita akan meneruskan perbincangan ini dengan SKK Migas untuk memenuhi permintaan yang patut,” katanya.
Nazlee menambahkan, pihaknya akan melakukan langkah konkrit dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat. “Kita juga ingin mendengar keluhan-keluhan dari masyarakat,” imbuhnya.
Zuhur, Sekretaris Forum Komunikasi Persatuan Masyarakat Sampang Utara (FKPMSU) mengungkapkan, Petronas harus memberi kontribusi kepada masyarakat sesuai dengan apa yang telah dijanjikan. “Jika mereka PHP kami lagi, kita akan stop kegiatannya,” katanya. (Moh Iqbal)