SAMPANG – Gugus Tugas (Gugas) Covid-19 Sampang memutuskan menarik saparo petugas pokso. Salah satu pertimbangannya, upaya pencegahan di pintu masuk tidak menjadi prioritas lantaran korona sudah mewabah di Kota Bahari.
Sekretaris Gugas Covid-19 Sampang Yuliadi Setiawan mengatakan, saat ini masyarakat sudah banyak yang terpapar virus korona. Dengan kondisi tersebut, posko pemeriksaan dinilai tidak masuk prioritas.
Apalagi, arus mudik dan balik Lebaran sudah selesai. Dengan demikian, separo petugas di pokso perbatasan itu ditarik. ”Keberadaan posko kami evaluasi karena memang pergerakan dan penanganan Covid-19 selalu berkembang. Kalau di posko fungsinya hanya untuk screening dan mendata saja,” katanya kemarin (6/6).
Penarikan petugas dapat mengirit anggaran. Petugas yang ditarik dari wilayah perbatasan bisa memaksimalkan pengawasan di sejumlah tempat yang menjadi klaster korona. Salah satunya, pasar.
Melalui pengawasan ketat di sejumlah klaster persebaran korona itu, persebaran virus diharapkan terputus. Dengan demikian, jumlah pasien terpapar tidak bertambah.
Wawan –sapaan Yuliadi Setiawan– meminta masyarakat tidak mengabaikan protokol kesehatan. Sebab, kunci pencegahan virus menular itu adalah disiplin bermasker, cuci tangan, dan menjaga jarak.
Sampang memiliki dua posko pengawasan. Yakni, di wilayah selatan dibangun di Kecamatan Jrengik. Kemudian, untuk wilayah pantai utara (pantura) dibangun di Kecamatan Banyuates. (bil)