22.8 C
Madura
Tuesday, March 28, 2023

Pemkab Sampang Sediakan Rp 30 M

SAMPANG, Jawa Pos Radar Madura – Program sistem penyediaan air minum (SPAM) menjadi salah satu fokus Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Sampang 2022. Anggaran miliaran rupiah itu dicanangkan untuk mendukung realisasi program tersebut.

Kepala DPRKP Sampang Mohammad Zis melalui Kabid Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman Siti Muathifah menyampaikan, postur anggaran untuk program pelayanan air minum 2022 tidak jauh berbeda dengan tahun ini. Total disiapkan Rp 30 miliar.

Plotting anggaran itu berasal dari APBD kabupaten dan APBN melalui dana alokasi khusus (DAK). Dari jumlah itu, tahun depan bidang penyediaan air minum kebagian DAK 50 persen. Peruntukannya, pengeboran hingga penyambungan pipa saluran distribusi.

Baca Juga :  Reklamasi Ilegal Semakin Meluas

Salah satunya, SPAM perkotaan dari Sumber Payung yang bakal dialirkan untuk wilayah Karang Penang hingga Robatal. Sebab, sementara ini masih mengalami kendala pada sistem utama. Anggaran yang disiapkan sekitar Rp 5 miliar untuk 2022.

Ada pula untuk pembangunan SPAM perkotaan hasil kerja sama dengan pemerintah pusat atas usulan 2019. Yakni, dalam program National Urban Water Supply Project (NUWSP). SPAM perkotaan untuk mendukung optimalisasi penyaluran air yang selama ini dilakukan PDAM.

Kegiatan ini sudah dimulai tahun ini dengan sistem multiyears hingga 2022. Pekerjaan dengan pelaksanaan yang membutuhkan anggaran mencapai Rp 22 miliar. Namun, tidak semua anggaran itu bersumber dari pemerintah daerah.

Secara persentase, sharing anggaran dari daerah jauh lebih sedikit daripada pemerintah pusat. Anggaran yang disiapkan pemerintah pusat Rp 16 miliar. ”Sisanya kami yang siapkan. Tahun ini Rp 5,3 miliar, tahun depan Rp 1,8 miliar,” jelasnya.

Baca Juga :  DLH Usulkan Pembentukan Polisi Taman

Program NUWSP ini bakal membangun SPAM perkotaan dengan kapasitas 1.500 meter kubik. Berdiameter 23 meter dengan tinggi 4,5 meter. Nantinya, bangunan itu akan membantu sistem penyediaan air yang lebih efektif.

Air dari sumber tidak langsung didistribusikan dan pompa bisa diistirahatkan. Selebihnya, pihaknya tidak mendetail secara terperinci sasaran lokasi yang ditargetkan untuk program SPAM 2022. Kecuali mempertegas, anggaran dari APBD kabupaten lebih diarahkan untuk SPAM pedesaan.

”SPAM perkotaan dari program NUWSP itu yang sebenarnya memang menjadi prioritas.” jelasnya.

SAMPANG, Jawa Pos Radar Madura – Program sistem penyediaan air minum (SPAM) menjadi salah satu fokus Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Sampang 2022. Anggaran miliaran rupiah itu dicanangkan untuk mendukung realisasi program tersebut.

Kepala DPRKP Sampang Mohammad Zis melalui Kabid Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman Siti Muathifah menyampaikan, postur anggaran untuk program pelayanan air minum 2022 tidak jauh berbeda dengan tahun ini. Total disiapkan Rp 30 miliar.

Plotting anggaran itu berasal dari APBD kabupaten dan APBN melalui dana alokasi khusus (DAK). Dari jumlah itu, tahun depan bidang penyediaan air minum kebagian DAK 50 persen. Peruntukannya, pengeboran hingga penyambungan pipa saluran distribusi.

Baca Juga :  Arus Lalu Lintas Mulai Normal

Salah satunya, SPAM perkotaan dari Sumber Payung yang bakal dialirkan untuk wilayah Karang Penang hingga Robatal. Sebab, sementara ini masih mengalami kendala pada sistem utama. Anggaran yang disiapkan sekitar Rp 5 miliar untuk 2022.

Ada pula untuk pembangunan SPAM perkotaan hasil kerja sama dengan pemerintah pusat atas usulan 2019. Yakni, dalam program National Urban Water Supply Project (NUWSP). SPAM perkotaan untuk mendukung optimalisasi penyaluran air yang selama ini dilakukan PDAM.

Kegiatan ini sudah dimulai tahun ini dengan sistem multiyears hingga 2022. Pekerjaan dengan pelaksanaan yang membutuhkan anggaran mencapai Rp 22 miliar. Namun, tidak semua anggaran itu bersumber dari pemerintah daerah.

Secara persentase, sharing anggaran dari daerah jauh lebih sedikit daripada pemerintah pusat. Anggaran yang disiapkan pemerintah pusat Rp 16 miliar. ”Sisanya kami yang siapkan. Tahun ini Rp 5,3 miliar, tahun depan Rp 1,8 miliar,” jelasnya.

Baca Juga :  Reklamasi Ilegal Semakin Meluas
- Advertisement -

Program NUWSP ini bakal membangun SPAM perkotaan dengan kapasitas 1.500 meter kubik. Berdiameter 23 meter dengan tinggi 4,5 meter. Nantinya, bangunan itu akan membantu sistem penyediaan air yang lebih efektif.

Air dari sumber tidak langsung didistribusikan dan pompa bisa diistirahatkan. Selebihnya, pihaknya tidak mendetail secara terperinci sasaran lokasi yang ditargetkan untuk program SPAM 2022. Kecuali mempertegas, anggaran dari APBD kabupaten lebih diarahkan untuk SPAM pedesaan.

”SPAM perkotaan dari program NUWSP itu yang sebenarnya memang menjadi prioritas.” jelasnya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/