SAMPANG – Sembilan sekolah di Kota Bahari ambruk empat tahun terakhir. Kondisi ini menjadi atensi Komisi IV DPRD Sampang. Dewan meminta dinas pendidikan (disdik) menginventarisasi gedung sekolah yang sudah tak layak.
Dewan tidak ingin ada sekolah ambruk lagi. Apalagi sampai memakan korban. Desakan itu dilontarkan anggota Komisi IV DPRD Sampang Sohebus Sulton kemarin (3/3).
Dia mengaku sangat prihatin terhadap kondisi sarana dan prasarana (sarpras) pendidikan di Sampang. Sebab, sejak 2017 hingga 2020, banyak sekolah ambruk.
Untungnya, lanjut dia, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Sulton meminta Disdik Sampang melakukan langkah antisipasi sejak dini.
”Disdik segera menginventarisasi bangunan sekolah yang tidak layak pakai,” desaknya.
Menurut Sulton, inventarisasi itu penting sebagai acuan untuk pelaksanaan program 2021. Jika sekolah ambruk terjadi tahun ini dan belum terdata sebelumnya, sulit mencari anggaran perbaikan.
Sebab, anggaran yang akan digunakan tahun ini sudah ditetapkan tahun sebelumnya. ”Intinya, penggunaan anggaran jangan sampai hanya bertumpu di satu lembaga. Itulah gunanya dilakukan inventarisasi,” ujarnya.
Selama ini, Sulton melihat bahwa sebagian alokasi dana untuk rehab bangunan di lembaga pendidikan masih bertumpu pada satu lembaga yang memiliki kedekatan emosional. ”Ke depan ini harus lebih fleksibel. Jadi, sekolah yang bangunan gedungnya sudah tidak layak segera diperbaiki,” sarannya.
Dewan khawatir kemudian hari gedung sekolah ambruk saat kegiatan belajar mengajar (KBM) sedang berlangsung. ”Untung, sekolah ambruk di Sampang ini pas tidak ditempati siswa,” imbuhnya.
Menanggapi hal itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Sampang Nur Alam mengaku sudah membuat surat edaran supaya pihak sekolah melapor jika ada gedung sekolah yang tidak layak pakai. Selain itu, pihaknya mengimbau supaya ruang yang berpotensi ambruk dikosongkan.
”Surat edaran imbauan supaya mengosongkan sekolah yang tidak layak pakai sudah kami lakukan,” klaimnya.
Pihaknya juga meminta laporan secara periodik ke sekolah berkaitan dengan sarana dan prasarana. ”Inventarisasi tentu akan kami laksanakan untuk menghindari adanya korban akibat sekolah ambruk itu,” pungkasnya.