21.4 C
Madura
Friday, June 2, 2023

TKI Korban Ledakan LPG Pulang, Keluarga Senang

SAMPANG – Kegembiraan menyelimuti Defir, 42, dan keluarganya yang menjadi korban ledakan LPG di Malaysia. Defir yang mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya dipulangkan ke rumahnya di Desa Karang Anyar, Kecamatan Ketapang, Sampang atas bantuan KBRI dan pengurus Ikatan Keluarga Madura (Ikma) pada Jumat lalu (2/3).

Abdul Heji, 31, sepupu Defir mengungkapkan, pihaknya bernapas lega karena kakaknya bisa dibawa pulang ke Indonesia. Menurut dia, proses pemulangan Defir dibantu pengurus Ikma dan pihak KBRI di Malaysia.

”Alhamdulillah bisa pulang ke Indonesia. Kami akan merawat Defir di Indonesia, karena kalau di Malaysia biayanya mahal,” terangnya Minggu (4/3).

Ditanya mengenai biaya pemulangan Defir, dia menegaskan menggunakan dana pribadi. Menurut Heji, biaya yang dikeluarkan untuk kepulangan Defir lebih kurang 4.500 ringgit Malaysia.

Baca Juga :  Lima Kecamatan di Sampang Masuk Kawasan Industri

”Kami biaya sendiri. Pihak KBRI hanya membantu mengurus dokumen administrasi,” terangnya. Dia berterima kasih kepada Ikma yang sudah membantu proses kepulangan Defir. Proses kepulangan Defir dan keluarga lebih mudah dan cepat.

Sementara ini Defir dirawat di rumah karena biaya terbatas. Akan tetapi, jika dalam waktu dekat ada biaya yang cukup, Defir akan dibawa ke rumah sakit untuk diberikan perawatan secara intensif.

Heji berharap luka bakar di sekujur tubuh Defir bisa sembuh. ”Defir murni menjadi korban kecelakaan. Semoga saja ada perhatian dari pemerintah,” ucapnya.

Kepala Desa (Kades) Karang Anyar Sabrai membenarkan jika warganya yang jadi TKI di Malaysia dipulangkan. Dia mengaku kecewa karena biaya pemulangan Defir menggunakan dana pribadi. ”Sudah ada di rumahnya. Defir pulang dengan biaya sendiri. Ke mana pemerintah Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga :  PKL Margalela Tagih Janji Pemkab

Dia berharap Pemkab Sampang tidak menutup mata. Defir yang menjadi korban ledakan LPG di Malaysia itu dibantu untuk dirawat di rumah sakit. ”Semoga pemerintah Sampang bisa mengurus membantu biaya pengobatan luka bakar Defir,” katanya.

Agus Badrul Jamal selaku Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI di Malaysia menegaskan, pemulangan korban kecelakaan ledakan LPG dilakukan setelah ada koordinasi dari pengurus Ikma. ”Proses pemulangan kami bantu dan lebih cepat. Pemulangan juga didampingi pengurus Ikma,” katanya singkat.

 

SAMPANG – Kegembiraan menyelimuti Defir, 42, dan keluarganya yang menjadi korban ledakan LPG di Malaysia. Defir yang mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya dipulangkan ke rumahnya di Desa Karang Anyar, Kecamatan Ketapang, Sampang atas bantuan KBRI dan pengurus Ikatan Keluarga Madura (Ikma) pada Jumat lalu (2/3).

Abdul Heji, 31, sepupu Defir mengungkapkan, pihaknya bernapas lega karena kakaknya bisa dibawa pulang ke Indonesia. Menurut dia, proses pemulangan Defir dibantu pengurus Ikma dan pihak KBRI di Malaysia.

”Alhamdulillah bisa pulang ke Indonesia. Kami akan merawat Defir di Indonesia, karena kalau di Malaysia biayanya mahal,” terangnya Minggu (4/3).


Ditanya mengenai biaya pemulangan Defir, dia menegaskan menggunakan dana pribadi. Menurut Heji, biaya yang dikeluarkan untuk kepulangan Defir lebih kurang 4.500 ringgit Malaysia.

Baca Juga :  Dicoret dari Bacakades, Mat Tinggal Berang

”Kami biaya sendiri. Pihak KBRI hanya membantu mengurus dokumen administrasi,” terangnya. Dia berterima kasih kepada Ikma yang sudah membantu proses kepulangan Defir. Proses kepulangan Defir dan keluarga lebih mudah dan cepat.

Sementara ini Defir dirawat di rumah karena biaya terbatas. Akan tetapi, jika dalam waktu dekat ada biaya yang cukup, Defir akan dibawa ke rumah sakit untuk diberikan perawatan secara intensif.

Heji berharap luka bakar di sekujur tubuh Defir bisa sembuh. ”Defir murni menjadi korban kecelakaan. Semoga saja ada perhatian dari pemerintah,” ucapnya.

- Advertisement -

Kepala Desa (Kades) Karang Anyar Sabrai membenarkan jika warganya yang jadi TKI di Malaysia dipulangkan. Dia mengaku kecewa karena biaya pemulangan Defir menggunakan dana pribadi. ”Sudah ada di rumahnya. Defir pulang dengan biaya sendiri. Ke mana pemerintah Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga :  Pemkab Peringati Nuzulul Quran

Dia berharap Pemkab Sampang tidak menutup mata. Defir yang menjadi korban ledakan LPG di Malaysia itu dibantu untuk dirawat di rumah sakit. ”Semoga pemerintah Sampang bisa mengurus membantu biaya pengobatan luka bakar Defir,” katanya.

Agus Badrul Jamal selaku Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI di Malaysia menegaskan, pemulangan korban kecelakaan ledakan LPG dilakukan setelah ada koordinasi dari pengurus Ikma. ”Proses pemulangan kami bantu dan lebih cepat. Pemulangan juga didampingi pengurus Ikma,” katanya singkat.

 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/