21.2 C
Madura
Tuesday, June 6, 2023

Target Serapan Gabah Tak Berubah

SAMPANG – Luas tanaman padi di Sampang 29.826 hektare. Saat ini sebagian petani padi mulai panen. Bulog dibantu dinas pertanian menargetkan membeli gabah 130 ton per hari. Target tersebut sama dengan tahun lalu.

Kabid Tanaman dan Hortikultura Dinas Pertanian (Disperta) Sampang Suyono menyatakan, target serapan gabah sesuai dengan jumlah produksi padi di tiap wilayah. Penyerapan dilakukan di seluruh lokasi pertanian padi.

Pihaknya membantu petani menjual gabah ke badan urusan logistik (bulog). ”Setiap hari kami targetkan 130 ton gabah petani di sejumlah wilayah di Sampang bisa terserap oleh bulog,” katanya kemarin (1/3).

Namun, tidak semua gabah petani dijual kepada bulog. Mengaca pada tahun lalu, bulog hanya bisa menyerap gabah 1.890 ton selama delapan bulan. Setiap tahun bulog hanya bisa menyerap gabah petani sekitar 2 persen dari luas tanaman padi di Sampang.

Baca Juga :  Perbaikan Jalan Kabupaten Sedot APBD 4,9 M

”Petani tidak menjual semua hasil produksi. Gabah disimpan untuk dikonsumsi sendiri. Itu lebih bagus untuk menjaga swasembada pangan di daerah,” terangnya.

Kendati target serapan gabah sudah ditentukan, realisasinya baru dimulai Maret hingga Mei 2019. Harga gabah mengikuti harga pokok penjualan (HPP) yang ditetapkan pemerintah. Yakni, gabah kering panen Rp 3.750 per kilogram dan gabah kering giling Rp 4.650 per kilogram.

”Kami berkoordinasi dengan bulog. Kami optimistis target itu bisa tercapai. Apalagi, program bantuan pangan nontunai (BPNT) yang dijalankan Dinas Sosial (Dinsos) Sampang mengambil beras lokal,” ujarnya.

Ketua Komisi III DPRD Sampang Moh. Nasir mengatakan, target serapan gabah menjadi tolok ukur pemerintah dalam menyuksesakan program swasembada pangan nasional. Apabila target yang tentukan rendah, berarti pemerintah kurang maksimal menjalankan program tersebut.

Baca Juga :  Seminggu PJU Dibiarkan Mati

Karena itu, perlu ada evaluasi capaian target tahun lalu sehingga ada peningkatan target untuk tahun selanjutnya. ”Kami harap disperta lebih maksimal menyerap gabah petani agar kesejahteraan mereka meningkat,” ujar politikus Gerindra itu.

SAMPANG – Luas tanaman padi di Sampang 29.826 hektare. Saat ini sebagian petani padi mulai panen. Bulog dibantu dinas pertanian menargetkan membeli gabah 130 ton per hari. Target tersebut sama dengan tahun lalu.

Kabid Tanaman dan Hortikultura Dinas Pertanian (Disperta) Sampang Suyono menyatakan, target serapan gabah sesuai dengan jumlah produksi padi di tiap wilayah. Penyerapan dilakukan di seluruh lokasi pertanian padi.

Pihaknya membantu petani menjual gabah ke badan urusan logistik (bulog). ”Setiap hari kami targetkan 130 ton gabah petani di sejumlah wilayah di Sampang bisa terserap oleh bulog,” katanya kemarin (1/3).


Namun, tidak semua gabah petani dijual kepada bulog. Mengaca pada tahun lalu, bulog hanya bisa menyerap gabah 1.890 ton selama delapan bulan. Setiap tahun bulog hanya bisa menyerap gabah petani sekitar 2 persen dari luas tanaman padi di Sampang.

Baca Juga :  Pengguna Jalan Keluhkan Sopir Truk Pengangkut Sirtu Gara-Gara Begini

”Petani tidak menjual semua hasil produksi. Gabah disimpan untuk dikonsumsi sendiri. Itu lebih bagus untuk menjaga swasembada pangan di daerah,” terangnya.

Kendati target serapan gabah sudah ditentukan, realisasinya baru dimulai Maret hingga Mei 2019. Harga gabah mengikuti harga pokok penjualan (HPP) yang ditetapkan pemerintah. Yakni, gabah kering panen Rp 3.750 per kilogram dan gabah kering giling Rp 4.650 per kilogram.

”Kami berkoordinasi dengan bulog. Kami optimistis target itu bisa tercapai. Apalagi, program bantuan pangan nontunai (BPNT) yang dijalankan Dinas Sosial (Dinsos) Sampang mengambil beras lokal,” ujarnya.

- Advertisement -

Ketua Komisi III DPRD Sampang Moh. Nasir mengatakan, target serapan gabah menjadi tolok ukur pemerintah dalam menyuksesakan program swasembada pangan nasional. Apabila target yang tentukan rendah, berarti pemerintah kurang maksimal menjalankan program tersebut.

Baca Juga :  Perbaikan Jalan Kabupaten Sedot APBD 4,9 M

Karena itu, perlu ada evaluasi capaian target tahun lalu sehingga ada peningkatan target untuk tahun selanjutnya. ”Kami harap disperta lebih maksimal menyerap gabah petani agar kesejahteraan mereka meningkat,” ujar politikus Gerindra itu.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/