BANGKALAN– Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) mendorong penuh terlaksananya kampus merdeka dan merdeka belajar untuk mahasiswa. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyediakan asesor yang sudah memiliki lisensi dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan sudah bisa menguji kompetensi tenaga pendidikan di UTM.
Dekan FISIB UTM Surokim Abdussalam mengatakan, dorongan mewujudkan terlaksananya kampus merdeka dan merdeka belajar salah satunya dengan memberikan kompetensi teknis kepada mahasiswa. Dengan demikian, bidang keilmuannya lebih matang, tidak hanya tentang akademisi.
”Dengan ini mahasiswa lebih memiliki kompetensi teknis yang mumpuni, sehingga nanti lebih tahu tentang gambaran bidang pekerjaannya setelah lulus,” katanya.
Uji kompetensi tersebut bisa diajukan oleh mahasiswa yang memang ingin meningkatkan kompetensinya. Kompetensi yang diajukan juga harus sesuai dengan bidang keilmuannya. Dengan begitu, dapat berkembang lebih maksimal karena sudah memiliki kompetensi yang cukup sebelumnya di bidang akademik.
”Sertifikasi ini nanti berguna sebagai bukti bahwa dirinya sudah memiliki modal keterampilan teknis pada bidang keilmuannya,” jelasnya.
Kampus merdeka, merdeka belajar untuk mahasiswa FISIB diharapkan agar mahasiswa lebih bebas memilih kompetensi bidang keilmuan yang sama dengan minat mereka. Dengan begitu, pengetahuan mahasiswa lebih luas. ”Saya menyebutnya nanti sarjana plus, karena selain kemampuan akademik, mahasiswa juga dibekali kemampuan kompetensi yang sudah tersertifikasi,” jelasnya.
Alumni mahasiswa FISIB nantinya tidak hanya memiliki ijazah dan transkrip nilai. Tetapi, juga memiliki kompetensi dan sertifikasi yang sudah sesuai dengan bidang keilmuannya. Sebab, pada saat uji kompetensi, mahasiswa sudah diuji oleh asesor yang sudah mumpuni di bidangnya.
”Jadi nanti tidak hanya SKPI atau prestasi saja. Tetapi, membawa sertifikat yang sudah diuji oleh LSP UTM ini,” kata pria asal Lamongan itu.
Surokim menginginkan fakultasnya menjadi pelopor kejujuran di UTM, sehingga juga mengampanyekan berani jujur hebat. Sebab, kejujuran memang merupakan tindakan dasar yang dianggap sepele, tetapi sangat sulit dilakukan. ”FISIB ingin, kejujuran terbentuk di tingkat mahasiswa sejak dini,” tandasnya. (hel/onk/par)