SUMENEP – Pemkab Sumenep merencanakan penambahan jadwal Sumenep–Pagerungan mulai tahun ini. Dengan catatan, animo masyarakat tinggi. Namun, rencana penambahan pelayanan transportasi udara tersebut baru bisa direalisasikan 2020.
Selama pesawat dari maskapai Susi Air itu beroperasi 25 September 2019, kursi penumpang selalu penuh. Baik dari Sumenep–Pagerungan maupun sebaliknya. Bahkan, tiket pesawat untuk penerbangan pekan berikutnya sering sudah dipesan calon penumpang.
Kepala Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo Sumenep Indra Triyantono menuturkan, rencananya rute penerbangan Surabaya–Karimunjawa akan dialihkan menjadi Sumenep–Pagerungan tahun ini. Namun, tidak disetujui Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Sebab, menyangkut anggaran subsidi yang di-plotting untuk setiap rute penerbangan.
Anggaran subsidi dihitung berdasarkan jam operasional pesawat selama mengudara. Untuk lama penerbangan rute Surabaya–Karimunjawa sekitar 1,5 jam. Sedangkan Sumenep–Pagerungan sekitar 1 jam. Terdapat selisih waktu sekitar 30 menit.
Jika dipaksakan rute Surabaya–Karimunjawa dialihkan, akan banyak sisa lebih penggunaan anggaran (silpa). Hal tersebut, kata Indra, bisa menjadi catatan merah bagi lembaganya. Sebab, banyak anggaran yang tidak direalisasikan dan harus kembali ke kas negara.
Karena itu, pihaknya akan mengajukan penambahan rute penerbangan Sumenep–Pagerungan pada 2020. ”Tahun depan akan bertambah menjadi dua kali dalam sepekan. Kementerian sudah setuju,” kata Indra.
Proses lelang penambahan jadwal penerbangan Sumenep–Pagerungan akan dilaksanakan akhir November ini di Kemenhub. Pihaknya belum memastikan Susi Air atau maskapai lain yang akan melayani penambahan jadwal tersebut. Sebab, masih menunggu hasil lelang.
Namun dipastikan, tahun 2020 rute Sumenep–Pagerungan akan melayani penerbangan pesawat perintis dua kali dalam sepekan. Dengan demikian, kebutuhan masyarakat untuk bisa menikmati transportasi udara bisa semakin terpenuhi. Selain itu, agar pemesanan tiket oleh penumpang tidak lama hingga dua–tiga pekan sebelum keberangkatan.
”Proses lelang membutuhkan waktu. Awal tahun mudah-mudahan sudah ada pemenang. Supaya bisa langsung melayani penerbangan,” tukasnya.
