MENJADI guru tidaklah mudah. Itu yang selalu disampaikan perempuan muda, Aan Nurul Qamariyah. Pengalamannya mengajar di SMK Al Miftah Panyepen, Pamekasan, membuat dia memegang satu prinsip.
”Guru hari ini harus menjadi teladan,” terang ketua Kopri Cabang Pamekasan 2019–2020 itu. Menurut dia, mengajar tidak cukup transfer of knowledge. Sebab, jika hanya itu tujuannya, internet bisa lebih pintar daripada guru.
”Guru harus menjadi teladan, mentransfer roh kebaikan, transfer of attitude,” terang jebolan Universitas Islam Madura (UIM) Pamekasan itu. Perempuan kelahiran 26 Februari 1996 tersebut mengatakan, saat ini anak-anak rentan salah pergaulan dan berperilaku menyimpang.
Dia mengatakan, perilaku menyimpang adalah side effect atau efek samping dari pergaulan global di media sosial. Hari ini, kata dia, anak-anak lebih banyak belajar pada perilaku di dunia maya. ”Kadang terjebak di situ. Inilah yang harus kita antisipasi,” terang gadis yang baru menyelesaikan gelar magister manajemen di Untag Surabaya itu.
Perempuan 25 tahun itu menyatakan, ke depan guru harus berposisi sebagai figur, model yang harus berada di garda terdepan agar menjadi teladan bagi anak didiknya. Sebab, pengetahuan bisa didapat dari mana saja. Tapi, attitude harus dari guru. (ky)