BAGI sebagian perempuan, hijab menjadi penghalang untuk sukses. Tapi tidak bagi Nora Fitriyah. Gadis keliharan Pamekasan, 22 September 1999 itu berani tampil dengan hijab hingga meraih penghargaan.
Keyakinan yang dipegangnya bukan keyakinan kosong. Sepanjang karir mengikuti lima kali lomba fashion show 2017–2019, tiga kali berhasil meraih juara. Pada 2017 adalah tahun pertama Nora ikut lomba modeling. Yakni, Indonesia Model Hunt 2017. Saat itu dia tidak lolos.
”Karena baru pertama dan itu kesulitannya,” katanya kepada Jawa Pos Radar Madura (JPRM). Pada tahun yang sama ikut ajang Smart Model Look 2017 Jogjakarta. Juga tidak lolos.
Barulah pada 2018 meraih juara pertama Jakarta Indonesian Model Hunt 2018. Pada tahun yang sama juga juara pertama Smart Model Look Indonesia 2018. Pada 2019 menjadi runner-up 1 Miss Batik Fashion Fair 2019 di Grand City Surabaya.
”Orang tua mengizinkan karena ajangnya berhijab dan baju tertutup,” terangnya. Baginya hijab bukan sekadar identitas seorang Muslimah, tapi juga peluang. ”Bahwa dengan baju tertutup kita juga bisa menjadi juara,” terangnya.
Menurut dia, godaan terbesar menjadi model adalah tawaran berbusana terbuka. Karena itu, semua tawaran yang meminta lepas hijab terbuka itu saya tolak. ”Keuntungannya, saya bisa belajar public speaking dan jalan-jalan,” terang perempuan yang suka traveling itu. (ky)