SAMPANG – Pilkada Sampang hampir bisa dipastikan akan diikuti tiga pasangan calon (paslon) saja. Yakni, H Hisan-KH Abdullah Mansyur (Hisbullah) dan H Slamet Junaidi-H Abdullah Hidayat (Jihad). Lalu paslon Hermanto Subaidi-H Suparto (Mantap) yang baru-baru ini menggenggam tiket dukungan dari Gerindra dan PKB.
Dari para kandidat yang ada, hanya tersisa KH Abdullah Mansyur alias Ra Dulla sebagai figur kiai di Pilkada Sampang. Seandainya rekomendasi PKS jatuh ke KH Muhammad bin Muafi Zaini alias Ra Mamak, yang juga sebagai figur kiai, peta dukungan pemilih dimungkinkan akan lebih kompetitif.
Peneliti Senior Surabaya Survey Center (SSC) Surokim Abdussalam mengatakan, Pilkada Sampang hanya menyisakan satu figur kiai yang dipastikan maju pada pesta demokrasi lima tahun itu.
Berdasarkan hasil survei SSC di Jawa Timur, pengaruh kiai cukup besar. Yakni berada di kisaran 37 persen untuk Jawa Timur. Di Madura, Surokim meyakini pengaruh kiai jauh lebih besar dari angka persentase di Jawa Timur.
”Saya menilai, dengan tersisa Ra Dulla saja, beliau mendapat keuntungan,” katanya Minggu (7/1).
SAMPANG – Pilkada Sampang hampir bisa dipastikan akan diikuti tiga pasangan calon (paslon) saja. Yakni, H Hisan-KH Abdullah Mansyur (Hisbullah) dan H Slamet Junaidi-H Abdullah Hidayat (Jihad). Lalu paslon Hermanto Subaidi-H Suparto (Mantap) yang baru-baru ini menggenggam tiket dukungan dari Gerindra dan PKB.
Dari para kandidat yang ada, hanya tersisa KH Abdullah Mansyur alias Ra Dulla sebagai figur kiai di Pilkada Sampang. Seandainya rekomendasi PKS jatuh ke KH Muhammad bin Muafi Zaini alias Ra Mamak, yang juga sebagai figur kiai, peta dukungan pemilih dimungkinkan akan lebih kompetitif.
Peneliti Senior Surabaya Survey Center (SSC) Surokim Abdussalam mengatakan, Pilkada Sampang hanya menyisakan satu figur kiai yang dipastikan maju pada pesta demokrasi lima tahun itu.
Berdasarkan hasil survei SSC di Jawa Timur, pengaruh kiai cukup besar. Yakni berada di kisaran 37 persen untuk Jawa Timur. Di Madura, Surokim meyakini pengaruh kiai jauh lebih besar dari angka persentase di Jawa Timur.
”Saya menilai, dengan tersisa Ra Dulla saja, beliau mendapat keuntungan,” katanya Minggu (7/1).
