PAMEKASAN – Sampah Pasar Waru di Desa Waru Barat, Kecamatan Waru, hingga kini belum teratasi secara optimal. Pasar yang diklaim terbesar kedua di Kota Gerbang Salam itu sering dikeluhkan masyarakat.
Selain tata kelola yang buruk dan sering menimbulkan kemacetan lalu lintas, banyak sampah di Pasar Waru. Padahal setiap pasar terdapat anggaran kebersihan untuk mengatasi persoalan sampah.
Sulastri, 43, pedagang baju asal Desa Bindang, Kecamatan Pasean, mengatakan, sampah di Pasar Waru cukup banyak dan biasanya dibiarkan. ”Pedagang di sini terganggu karena sampah tidak ditangani,” tuturnya.
Kepala Desa Waru Barat Abdussalam Ramli mengusulkan agar ada pembangunan tempat pembuangan sampah (TPS) di sekitar Pasar Waru. Dengan dibangunnya TPS, diharapkan Pasar Waru bersih.
Masalah lahan, pihaknya berjanji akan menyediakan tanah percaton. Abdus juga mengaku siap memfasilitasi pembangunan TPS. ”Sekarang kembali kepada pemerintah, yakni Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pamekasan. Sejauh apa keseriusan DLH untuk membantu kebersihan di Pasar Waru,” ujarnya.
Dia mengaku, urusan lahan tidak perlu dipermasalahkan. Pemkab Pamekasan tidak perlu bingung mencari lahan karena pihaknya siap menyediakan lahan tersebut. Akan tetapi, dibangunnya TPS tersebut harus menggunakan anggaran pemkab.
Alasannya, dana desa tidak mencukupi. ”Kami serius dengan pembangunan TPS karena sampah pasar cukup mengganggu warga. Tinggal sikap DLH bagaimana,” katanya.
Sayangnya, Kepala DLH Pamekasan Amin Jabir belum berhasil dikonfirmasi terkait keinginan warga Desa Waru Barat membangun TPS. Diharapkan, TPS meminimalkan sampah yang mengganggu warga.