PAMEKASAN – Buruknya manajemen Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Jaya mendapat sorotan. Bertahun-tahun perusahaan pelat merah ini beroperasi tak kunjung mampu menjadi sumber penghasilan bagi daerah.
Ketua Panitia Khusus (Pansus) Perumdam Tirta Jaya Rida’i meminta, tahun anggaran 2023 ini perusahaan harus fokus melakukan pembenahan internal. Terutama dari sisi manajerial. Sebab, manajerial yang dibangun sejak awal belum optimal.
”Makanya, perusahaan ini tidak menuai hasil atau laba sama sekali,” jelas pria yang juga anggota Komisi III DPRD Pamekasan itu kemarin (29/3).
Rida’i menyebut, Perumdam Tirta Jaya juga memiliki masalah terkait lahan sumber air yang dikelola. Sebab, menimbulkan sengketa karena lahan tidak dibebaskan lebih dulu. ”Cari jalan keluarnya. Kami ingin semua perusahaan yang dibiayai oleh negara tumbuh dan berkembang dengan baik,” ucapnya.
Rida’i menegaskan, catatan buruk Perumdam Tirta Jaya ini tidak hanya dirasakan oleh lingkungan pejabat dan pemerintah. Namun, dinilai langsung oleh masyarakat. Baik dari urusan manajemen, pelayanan, dan lainnya. ”Ujung-ujungnya hanya merugi,” tegasnya.
Plt Direktur Perumdam Tirta Jaya Muharram mengatakan, pihaknya memang akan fokus melakukan perbaikan. Orientasinya, menyembuhkan perusahaan dari penyakit dan ketidaksehatan operasional selama ini. ”Kami akan melakukan berbagai upaya untuk perbaikan. Terutama dari sisi manajemen. Itu yang sangat mendesak sekali,” ucap dia.
Pria yang juga kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Pamekasan menerangkan, dalam beberapa tahun ke depan perusahaannya menargetkan berkontribusi pada pendapatan asli daerah (PAD). Karena itu, dia berharap, kontrol dari berbagai pihak terus berjalan. Baik dari pemerintah, lebih-lebih dari masyarakat Pamekasan.
”Makanya, titik ini kami tekankan agar bisa menjadi titik tolak untuk kemajuan perusahaan. Kami selalu berharap kontrol dari berbagai pihak demi membangun perusahaan yang sehat,” pungkasnya. (di/luq)
