PAMEKASAN, Jawa Pos Radar Madura – Anggaran yang dialokasikan untuk guru pendidikan agama Islam (PAI) berstatus honorer di Pamekasan cukup besar. Buktinya, nominal yang tercantum di anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Pamekasan 2022 sebesar Rp 1,3 miliar lebih.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan Akhmad Zaini mengatakan, anggaran miliaran tersebut memang dialokasikan pemkab untuk para guru honorer PAI. ”Ini bentuk kepedulian pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan para tenaga pendidik,” katanya.
Zaini menyebutkan, selama tiga tahun terakhir, anggaran yang digelontorkan Pemkab Pamekasan untuk honor bulanan guru PAI berjumlah Rp 4.845.600.000. Perinciannya, pada 2020 sebesar Rp 1.742.000.000 dan pada 2021 sebesar Rp 1.713.600.000. Lalu, tahun ini Rp 1,3 miliar lebih.
”Jumlah tersebut belum termasuk dana percepatan pendidikan profesi guru (PPG) dan insentif tahunan yang diberikan kepada guru agama. Nominalnya sebesar Rp 4.528.200.000. bantuan tersebut hanya untuk guru PAI,” katanya.
Dijelaskan, salah satu program unggulan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam memang bidang pendidikan. Karena itu, para guru mendapat perhatian khusus dari pemkab. ”Termasuk guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT),” ingat Zaini.
Ketua Dewan Pendidikan (DP) Pamekasan M. Sahibuddin berpendapat, bantuan yang diberikan pemerintah terhadap guru honorer tersebut sangat tepat. Dia berharap, nomianl insentif bulanan yang diberikan pemerintah terus ditambah. ”Prioritaskan guru yang belum dapat insentif,” sarannya.
Menurut dia, nominal honor yang diterima guru honorer memprihatinkan. Tidak sebanding dengan beban tugas dan tanggung jawabnya. ”Se-Pamekasan, nominalnya bisa dikatakan hampir sama. Yakni, berkisar Rp 300 ribu per bulan,” tandasnya. (afg/yan)