21.2 C
Madura
Wednesday, June 7, 2023

Sungai Kalowang Tercemar Popok Bayi

PAMEKASAN – Jembatan yang menghubungkan Dusun Panggung dan Dusun Kosambih di Kelurahan Kowel, Kecamatan Kota Pamekasan, sering menjadi tempat pembuangan sampah. Terutama popok bayi.

Saniyah, warga Kelurahan Kowel mengatakan, sudah bertahun-tahun lalu orang-orang biasa membuang sampah berkarung-karung di jembatan tersebut. ”Yang membuang dari mana-mana, memakai sepeda dan dilempar, ada juga warga di sini,” ujar perempuan yang berjualan di sekitar jembatan kemarin (27/8).

Perempuan 32 tahun itu menuturkan, pada musim hujan tahun lalu masyarakat sekitar bergotong royong membersihkan Sungai Kalowang tersebut. Tetapi, masih saja banyak warga yang tidak sadar diri dan berulang membuang sampah. ”Biasanya popok sampahnya,” katanya.

Akibatnya, sungai tersebut kotor lagi. ”Pernah saya menegur orang yang membuang sampah karena membawa sekarung sampah, tapi malah saya dimarahin. Jadi saya biarkan dan diam,” imbuhnya.

Baca Juga :  Bamus DPRD Pamekasan Jadwalkan Pembentukan Pansus Pengisian Wabup

Sungai tersebut menjurus ke selatan menuju bendungan. Di musim hujan, bendungan tersebut digunakan masyarakat dan anak-anak untuk mandi. Karena itu, kebersihan sungai harus dijaga terus-menerus.

Menurutnya, Sungai Kalowang tersebut menguarkan bau tidak sedap pada pagi hari. Dia mengharap, warga punya kesadaran karena sungai bukan tempat untuk membuang sampah.

”Sungai juga sumber air,” kata perempuan yang sudah turun-temurun berjualan di sekitar jembatan penghubung dua dusun tersebut. ”Saya menyaksikan orang-orang membuang sampah tetapi tidak berani lagi menegur,” tutupnya. (c2)

 

PAMEKASAN – Jembatan yang menghubungkan Dusun Panggung dan Dusun Kosambih di Kelurahan Kowel, Kecamatan Kota Pamekasan, sering menjadi tempat pembuangan sampah. Terutama popok bayi.

Saniyah, warga Kelurahan Kowel mengatakan, sudah bertahun-tahun lalu orang-orang biasa membuang sampah berkarung-karung di jembatan tersebut. ”Yang membuang dari mana-mana, memakai sepeda dan dilempar, ada juga warga di sini,” ujar perempuan yang berjualan di sekitar jembatan kemarin (27/8).

Perempuan 32 tahun itu menuturkan, pada musim hujan tahun lalu masyarakat sekitar bergotong royong membersihkan Sungai Kalowang tersebut. Tetapi, masih saja banyak warga yang tidak sadar diri dan berulang membuang sampah. ”Biasanya popok sampahnya,” katanya.


Akibatnya, sungai tersebut kotor lagi. ”Pernah saya menegur orang yang membuang sampah karena membawa sekarung sampah, tapi malah saya dimarahin. Jadi saya biarkan dan diam,” imbuhnya.

Baca Juga :  TASPEN Bantu Warga Terdampak Covid-19

Sungai tersebut menjurus ke selatan menuju bendungan. Di musim hujan, bendungan tersebut digunakan masyarakat dan anak-anak untuk mandi. Karena itu, kebersihan sungai harus dijaga terus-menerus.

Menurutnya, Sungai Kalowang tersebut menguarkan bau tidak sedap pada pagi hari. Dia mengharap, warga punya kesadaran karena sungai bukan tempat untuk membuang sampah.

”Sungai juga sumber air,” kata perempuan yang sudah turun-temurun berjualan di sekitar jembatan penghubung dua dusun tersebut. ”Saya menyaksikan orang-orang membuang sampah tetapi tidak berani lagi menegur,” tutupnya. (c2)

- Advertisement -

 

Artikel Terkait

Most Read

UPT Pendidikan Ganti Korwil

Perempuan Inspirasi Menulis

Puisi Madura Qurrota A’yun

Artikel Terbaru

/