PAMEKASAN – Keluhan petani garam selalu muncul setiap kali masa panen. Pasalnya, harga jual hasil produksi mereka tidak sesuai harapan. Harga garam hanya sekitar Rp 350 per kilogram.
”Sebagian petani di Pademawu, Galis, dan Tlanakan saat ini sudah ada yang mulai panen, harganya mulai Rp 300–350,” kata Baihaqi warga Kecamatan Pademawu kemarin (25/9). Karena harga murah, petani banyak memilih tidak menjual garamnya. Namun, masih disimpan atau ditimbun di gudang masing-masing.
Garam milik mereka akan dijual jika harga garam mulai mahal. ”Kalau musim hujan nanti biasanya harganya stabil atau melonjak. Saya berharap harga garam ke depan naik dan mahal, ” kata pria 45 tahun tersebut.
Anggota DPRD Pamekasan Samsuri berharap agar PT Garam (Persero) tidak memproduksi garam konsumsi. Tapi, cukup garam industri. ”Selama PT Garam membuat garam konsumsi, harga garam rakyat tidak stabil alias anjlok,” terangnya.
Dia juga mendesak Pemkab Pamekasan mengawal harga garam. Harapannya agar harga garam dan mahal. ”Pemerintah harus segera berkomunikasi dengan PT Garam. Petani dan pihak terkait agar harga garam ke depan bisa berpihak kepada rakyat,” tegasnya.