21.2 C
Madura
Monday, May 29, 2023

Fasya IAIN Madura Unggulkan Kompetensi Baca Kitab Kuning

PAMEKASAN, Jawa Pos Radar Madura – Pada 2026 mendatang, Fakultas Syariah (Fasya) IAIN Madura menetapkan visi-misinya untuk menjadi fakultas yang unggul di Asia Tenggara. Visi misi itu ditetapkan sejak 2019 lalu. Untuk mewujudkan hal itu, ada dua upaya yang dilakukan IAIN Madura.

Pertama, memupuk kualitas di internal fakultas. Kedua, mendelegasikan SDM terbaik dalam ajang internasional. Kualitas di internal Fasya tersebut didukung oleh dosen yang rata-rata sudah bergelar doktor. Kemudian, Fasya memiliki jurnal yang sudah terakreditasi Sinta II.

Dosen-dosen di Fasya didorong untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan internasional. Baik event atau kegiatan penelitian bersama di kancah internasional. Selain mendorong keikutsertaan dalam ajang internasional, Fasya juga sudah melaksanakan kegiatan internasional.

Pertama, webinar internasional dan international conference pada 2020 lalu. Dosen-dosen Fasya IAIN Madura menjadi peserta sekaligus menjadi pembicara. ”Dosen-dosen kita sudah terbiasa mengisi acara-acara internasional,” ucap Dekan Fakultas Syariah IAIN Madura Maimun.

Baca Juga :  Jurnal Al-Ihkam IAIN Madura Raih Anugerah Konstitusi Terbaik

Menurut Maimun, Fasya fokus pada pengembangan SDM dosen. Termasuk, mengembangkan kemampuan mahasiswa. Khususnya dalam bidang kitab kuning dan profesi advokat. ”Kita berharap, alumni kita bisa memiliki salah satu kemampuan penting yakni, baca kitab kuning,” sambung Maimun.

Dijelaskan, ada beberapa upaya yang dilakukan IAIN Madura untuk mendorong kemampuan mahasiswa di bidang kitab kuning. Salah satunya, bekerja sama dengan Ponpes Darul Lughah di  Desa Akkor, Palengaan. Mahasiswa Fasya dikirimkan ke ponpes tersebut selama sebulan untuk belajar kitab kuning.

”Kegiatan itu dilakukan pada 2019–2020 lalu. Semua kami biayai. Hasilnya, dalam satu bulan mereka sudah bisa baca kitab kuning. Selain itu, Fasya memiliki laboratorium astronomi dan falak. Peralatan kita bagus, mungkin tiga besar terbaik di Jawa Timur,” terangnya.

Baca Juga :  Berkualitas, Songkok Gusdur Laku Keras hingga Mancanegara

Ditambahkan, Fasya juga punya program yang mengantarkan mahasiswa lulusan syariah menjadi advokat yang profesional. Fasya memiliki Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH). ”Tahun ini, kita proses LKBH agar terakreditasi dan terdaftar di Kemenkum HAM. Tinggal menunggu asesmen akhir dan mendapat nilai sangat layak. Ini untuk pengembangan adik-adik mahasiswa agar siap bersaing di dunia kerja,” tuturnya.

Sekadar diketahui, saat ini Fasya memiliki 1.108 mahasiswa aktif. Ada tiga program pendidikan (prodi) di dalamnya. Yakni, Hukum Keluarga Islam (HKI), Hukum Ekonomi Syariah (HES), dan Hukum Tata Negara yang merupakan prodi baru yang dibuka pada 2020 lalu. (ky/par)

PAMEKASAN, Jawa Pos Radar Madura – Pada 2026 mendatang, Fakultas Syariah (Fasya) IAIN Madura menetapkan visi-misinya untuk menjadi fakultas yang unggul di Asia Tenggara. Visi misi itu ditetapkan sejak 2019 lalu. Untuk mewujudkan hal itu, ada dua upaya yang dilakukan IAIN Madura.

Pertama, memupuk kualitas di internal fakultas. Kedua, mendelegasikan SDM terbaik dalam ajang internasional. Kualitas di internal Fasya tersebut didukung oleh dosen yang rata-rata sudah bergelar doktor. Kemudian, Fasya memiliki jurnal yang sudah terakreditasi Sinta II.

Dosen-dosen di Fasya didorong untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan internasional. Baik event atau kegiatan penelitian bersama di kancah internasional. Selain mendorong keikutsertaan dalam ajang internasional, Fasya juga sudah melaksanakan kegiatan internasional.


Pertama, webinar internasional dan international conference pada 2020 lalu. Dosen-dosen Fasya IAIN Madura menjadi peserta sekaligus menjadi pembicara. ”Dosen-dosen kita sudah terbiasa mengisi acara-acara internasional,” ucap Dekan Fakultas Syariah IAIN Madura Maimun.

Baca Juga :  Sistem Pembelian Tembakau Tak Jelas

Menurut Maimun, Fasya fokus pada pengembangan SDM dosen. Termasuk, mengembangkan kemampuan mahasiswa. Khususnya dalam bidang kitab kuning dan profesi advokat. ”Kita berharap, alumni kita bisa memiliki salah satu kemampuan penting yakni, baca kitab kuning,” sambung Maimun.

Dijelaskan, ada beberapa upaya yang dilakukan IAIN Madura untuk mendorong kemampuan mahasiswa di bidang kitab kuning. Salah satunya, bekerja sama dengan Ponpes Darul Lughah di  Desa Akkor, Palengaan. Mahasiswa Fasya dikirimkan ke ponpes tersebut selama sebulan untuk belajar kitab kuning.

”Kegiatan itu dilakukan pada 2019–2020 lalu. Semua kami biayai. Hasilnya, dalam satu bulan mereka sudah bisa baca kitab kuning. Selain itu, Fasya memiliki laboratorium astronomi dan falak. Peralatan kita bagus, mungkin tiga besar terbaik di Jawa Timur,” terangnya.

- Advertisement -
Baca Juga :  Iconis IV IAIN Madura Angkat Tema Tradisi Islam Madura

Ditambahkan, Fasya juga punya program yang mengantarkan mahasiswa lulusan syariah menjadi advokat yang profesional. Fasya memiliki Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH). ”Tahun ini, kita proses LKBH agar terakreditasi dan terdaftar di Kemenkum HAM. Tinggal menunggu asesmen akhir dan mendapat nilai sangat layak. Ini untuk pengembangan adik-adik mahasiswa agar siap bersaing di dunia kerja,” tuturnya.

Sekadar diketahui, saat ini Fasya memiliki 1.108 mahasiswa aktif. Ada tiga program pendidikan (prodi) di dalamnya. Yakni, Hukum Keluarga Islam (HKI), Hukum Ekonomi Syariah (HES), dan Hukum Tata Negara yang merupakan prodi baru yang dibuka pada 2020 lalu. (ky/par)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/