PAMEKASAN – Menjadi Dokter Praktik Perorangan (DPP) yang bermitra dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan membawa kesan tersendiri bagi dokter Ary Yanuar. Dokter yang sudah tujuh tahun bermitra dengan BPJS Kesehatan untuk melayani peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN – KIS) itu mengaku kepuasan pasien merupakan kunci utama baginya.
“Jadi ketika kita memberi pelayanan terbaik kepada pasien dan pasien puas, hubungan emosional antara dokter dan pasien akan terbentuk dengan baik. Sehingga antara saya dengan pasien yang kebanyakan berasal dari peserta BPJS Kesehatan itu sudah seperti saudara sendiri. Kadang dari pasien itu ada yang tiba – tiba kirim masakan atau oleh – oleh, karena sudah merasa dekat,” ujar dokter Ary.
Ary menambahkan, dalam memberikan pelayanan kepada pasien, sorang dokter dituntut terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi yang ada. Terlebih di masa pandemi ini, dimana prokotol kesehatan (Prokes) harus benar – benar diterapkan. Namun pelayanan kesehatan kepada pasien harus tetap berjalan dengan optimal.
“Sekarang ini sudah ada Mobile Faskes di aplikasi Mobile JKN, saya sudah optimalkan (Mobile JKN Faskes, Red). Selain itu, saya juga melayani konsultasi peserta BPJS Kesehatan lewat WhatsApp. Harapannya bisa mengurangi resiko persebaran Covid-19 melalui kontak langsung antara pasien,” tuturnya.
Ary berpesan agar masyarakat tetap menjaga pola hidup sehat dan menjadikan kesehatan sebagai kebutuhan pokok. Selain itu, di masa pandemi Covid–19 yang masih berlangsung, dia mengingatkan agar masyarakat tetap patuh dengan prokes.
“Pola hidup sehat harus dijalankan. Atur pola makan, olahraga yang cukup. Supaya kita terhindar dari penyakit yang sebenarnya bisa dicegah. Misalnya diabetes, darah tinggi, jantung. Selain itu, tetap patuhi prokes. Jangan sampai lengah meskipun sudah divaksin,” imbuhnya.
Ary juga berharap, program JKN – KIS dapat berjalan semakin baik. Sehingga program yang telah dijalankan sejak 1 Januari 2014 tersebut terus memberikan manfaat bagi peserta, maupun pemangku kepentingan dalam program JKN itu sendiri.
“Yang jelas, program JKN telah membawa manfaat besar bagi masyarakat, meskipun penyempurnaan harus terus dilakukan. Saya paham benar bagaimana masyarakat bisa merasakan pelayanan di puskesmas atau rumah sakit tanpa harus memikirkan biaya lagi. Ini sesuatu yang sangat positif. Mudah – mudahan program ini semakin baik, dan tentunya memberikan manfaat untuk semua pihak,” pungkasnya. (*/par)