PAMEKASAN, Jawa Pos Radar Madura – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengunjungi Kabupaten Pamekasan kemarin (24/10). Tujuannya, meninjau pelaksanaan vaksinasi dan menghadiri soft launching MTQ XXIX Jawa Timur di Pendapa Ronggosukowati.
Orang nomor satu di lingkungan Pemprov Jatim itu tidak sendirian. Gubernur Khofifah didampingi sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Setprov Jatim. Mulai dari Kadinkes, Kadisdik hingga kepala BPBD Jatim. Termasuk, Kakanwil Kemenag Jatim.
Rombongan gubernur tiba di Pamekasan sekitar pukul 14.20. Begitu turun dari kendaraan, Khofifah langsung disambut Bupati Pamekasan Baddrut Tamam dan segenap jajaran forkopimda. Gubernur lalu menyerahkan bantuan kepada puluhan abang becak di ruas Jalan Kabupaten. Setelah itu, memasuki Gedung Pemuda. Di gedung tersebut, ratusan pelajar mengantre untuk divaksin.
Gubernur berputar mengelilingi meja vaksinasi dan beberapa kali berdialog dengan pelajar yang hendak divaksin. Khofifah juga sempat menanyakan proses vaksinasi kepada vaksinator.
Saat menyampaikan laporan kepada gubernur Jatim, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menuturkan, vaksinasi di Pamekasan tidak mudah. Apalagi, sempat ada polemik. Yakni, penolakan pos penyekatan vaksin di sejumlah wilayah di Pamekasan. ”Sungguh tidak mudah Ibu Gubernur. Kami tidak menerbitkan sertifikat jika yang bersangkutan tidak divaksin,” katanya.
Gubernur Khofifah mengatakan akan segera mengatasi persoalan vaksinasi di Pamekasan. Terutama, perihal masyarakat yang belum menyadari betapa pentingnya vaksinasi untuk membangun kekebalan komunal.
”Saya sudah koordinasi dengan Pak Pangdam, juga Pak Kapolda. Nanti akan menurunkan tim untuk membantu vaksinasi di Pamekasan agar lebih maksimal,” terangnya.
Khofifah juga akan mencarikan solusi untuk mengatasi polemik kultural di Pamekasan berkaitan dengan proses vaksinasi. ”Kita juga ingin tidak sekadar vaksinasi, tapi juga edukasi. Karena itu, semua pihak harus bersama-sama melakukan edukasi,” tandasnya.