20.7 C
Madura
Friday, June 2, 2023

Kirim Video Tak Senonoh, Wali Murid Tolak Kepala Sekolah

PAMEKASAN – SDN Larangan Loar 3 ramai Senin (23/4). Sekolah di Kecamatan Larangan, Pamekasan, itu didatangi puluhan wali murid. Kedatangan mereka memprotes kehadiran Akhmad Hidayat sebagai kepala sekolah (Kasek).

Tiba di sekolah, para wali murid memasuki ruang kelas. Mereka ditemui perwakilan musyawarah pimpinan kecamatan (muspika), komite sekolah, dan perwakilan dinas pendidikan (disdik). Akhmad Hidayat juga hadir. Wali murid dan sejumlah guru menyampaikan alasan penolakan.

Mohammad Hariri, seorang wali murid, menuding Akhmad Hidayat telah melakukan pelanggaran moral. Dia tidak ingin anaknya dididik guru yang menurutnya tidak pantas. ”Kami selaku orang tua murid menitipkan anak di sekolah agar menjadi anak yang baik dan bermoral,” terangnya.

Jika Akhmad Hidayat masih dipertahankan sebagai Kasek, wali murid mengancam anak-anaknya akan dipindah ke sekolah lain. Dia meminta disdik mendengarkan keluhan wali murid. ”Pendidikan adalah ujung tombak dalam mencetak siswa-siswinya dalam penataan moral,” terangnya.

Keluhan serupa disampaikan GTT SDN Larangan Loar 3 Fitriya. Dia mengaku menolak keras dikembalikan Akhmad Hidayat. Sebab, yang bersangkutan dinilai tidak pantas memimpin sekolah itu. ”Di grup sekolah Kasek pernah mengirim video tidak senonoh,” tuturnya.

Baca Juga :  Anam: Kami Tak Berniat Melukai Anak Didik

Ketua Komite SDN Larangan Loar 3 Halim Adi Kusuma meminta pemkab segera bertindak. Pihaknya menginginkan kegiatan belajar mengajar (KBM) berjalan kondusif. Komite sekolah sudah tidak bisa memberikan solusi karena wali murid dan mayoritas guru menolak.

”Waktu masih dijabat Plt, sekolah ini kondusif. Tapi setelah Pak Akhmad Hidayat dikembalikan (sebagai Kasek), warga banyak memprotes. Anak-anak mereka banyak yang tidak masuk dan sekolah tidak kondusif,” terangnya.

Koordinator Cabang Pendidikan Kecamatan Larangan Nur Hayati mengakui aktivitas belajar mengajar di sekolah itu tidak kondusif. Sebab, Kasek yang baru diangkat itu ditolak wali murid dan sejumlah guru. ”Dengan kembalinya Pak Dayat, guru-guru ngantor di (kantor) korwil,” ujarnya.

Dia beraharap, persoalan itu cepat selesai agar tidak mengganggu proses belajar mengajar. Apalagi peserta didik kelas 6 sebentar lagi akan menghadapi USBN. ”Mohon segera diselesaikan. Kami pasrahkan ke atasan solusinya bagaimana,” ujarnya.

Baca Juga :  Perpanjang Pendaftaran, Tambah Kuota Jalur Prestasi

Kabid Dikdas Disdik Pamekasan Rusdiyadi berjanji akan mencarikan solusi masalah tersebut. Pihaknya bakal berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. ”Kami akan berupaya bagaimana proses KBM tetap berjalan lancar,” ucapnya.

Sementara itu, Akhmad Hidayat menjelaskan, mereka yang datang ke sekolah adalah kelompok atau wali murid yang menolak kedatangannya. Dia memastikan, tidak semua wali murid menolak dirinya kembali bertugas di sekolah tersebut.

”Ada yang bangga kami datang kembali ke sini. Bahkan bisa jadi juga ada kelompok tandingan yang juga datang ke sekolah ini untuk memberikan dukungan kepada saya,” katanya.

Dia memastikan, tudingan menjalin asmara dengan guru di sekolah tersebut tidak benar. Dia mengaku dekat dengan siapa pun. Kedekatannya secara profesional. ”Mengenai vidoo tidak senonoh itu terkirim tidak sengaja. Makanya, saat itu saya langsung jelaskan kepada semua guru dan memintanya dihapus,” jelasnya.

PAMEKASAN – SDN Larangan Loar 3 ramai Senin (23/4). Sekolah di Kecamatan Larangan, Pamekasan, itu didatangi puluhan wali murid. Kedatangan mereka memprotes kehadiran Akhmad Hidayat sebagai kepala sekolah (Kasek).

Tiba di sekolah, para wali murid memasuki ruang kelas. Mereka ditemui perwakilan musyawarah pimpinan kecamatan (muspika), komite sekolah, dan perwakilan dinas pendidikan (disdik). Akhmad Hidayat juga hadir. Wali murid dan sejumlah guru menyampaikan alasan penolakan.

Mohammad Hariri, seorang wali murid, menuding Akhmad Hidayat telah melakukan pelanggaran moral. Dia tidak ingin anaknya dididik guru yang menurutnya tidak pantas. ”Kami selaku orang tua murid menitipkan anak di sekolah agar menjadi anak yang baik dan bermoral,” terangnya.


Jika Akhmad Hidayat masih dipertahankan sebagai Kasek, wali murid mengancam anak-anaknya akan dipindah ke sekolah lain. Dia meminta disdik mendengarkan keluhan wali murid. ”Pendidikan adalah ujung tombak dalam mencetak siswa-siswinya dalam penataan moral,” terangnya.

Keluhan serupa disampaikan GTT SDN Larangan Loar 3 Fitriya. Dia mengaku menolak keras dikembalikan Akhmad Hidayat. Sebab, yang bersangkutan dinilai tidak pantas memimpin sekolah itu. ”Di grup sekolah Kasek pernah mengirim video tidak senonoh,” tuturnya.

Baca Juga :  Potensi Kelautan dan Perikanan di Pamekasan Cukup Melimpah

Ketua Komite SDN Larangan Loar 3 Halim Adi Kusuma meminta pemkab segera bertindak. Pihaknya menginginkan kegiatan belajar mengajar (KBM) berjalan kondusif. Komite sekolah sudah tidak bisa memberikan solusi karena wali murid dan mayoritas guru menolak.

”Waktu masih dijabat Plt, sekolah ini kondusif. Tapi setelah Pak Akhmad Hidayat dikembalikan (sebagai Kasek), warga banyak memprotes. Anak-anak mereka banyak yang tidak masuk dan sekolah tidak kondusif,” terangnya.

- Advertisement -

Koordinator Cabang Pendidikan Kecamatan Larangan Nur Hayati mengakui aktivitas belajar mengajar di sekolah itu tidak kondusif. Sebab, Kasek yang baru diangkat itu ditolak wali murid dan sejumlah guru. ”Dengan kembalinya Pak Dayat, guru-guru ngantor di (kantor) korwil,” ujarnya.

Dia beraharap, persoalan itu cepat selesai agar tidak mengganggu proses belajar mengajar. Apalagi peserta didik kelas 6 sebentar lagi akan menghadapi USBN. ”Mohon segera diselesaikan. Kami pasrahkan ke atasan solusinya bagaimana,” ujarnya.

Baca Juga :  Desak Disnakertrans Awasi TKA

Kabid Dikdas Disdik Pamekasan Rusdiyadi berjanji akan mencarikan solusi masalah tersebut. Pihaknya bakal berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. ”Kami akan berupaya bagaimana proses KBM tetap berjalan lancar,” ucapnya.

Sementara itu, Akhmad Hidayat menjelaskan, mereka yang datang ke sekolah adalah kelompok atau wali murid yang menolak kedatangannya. Dia memastikan, tidak semua wali murid menolak dirinya kembali bertugas di sekolah tersebut.

”Ada yang bangga kami datang kembali ke sini. Bahkan bisa jadi juga ada kelompok tandingan yang juga datang ke sekolah ini untuk memberikan dukungan kepada saya,” katanya.

Dia memastikan, tudingan menjalin asmara dengan guru di sekolah tersebut tidak benar. Dia mengaku dekat dengan siapa pun. Kedekatannya secara profesional. ”Mengenai vidoo tidak senonoh itu terkirim tidak sengaja. Makanya, saat itu saya langsung jelaskan kepada semua guru dan memintanya dihapus,” jelasnya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/