PAMEKASAN – Nelayan asal Desa Padelegan, Kecamatan Pademawu, Mudher belum ditemukan hingga kemarin (22/10). Pencarian nelayan 65 tahun yang hilang sejak Minggu (20/10) itu melibatkan lima perahu.
Pencarian Mudher dilakukan sejak pukul 07.00. Lima perahu tersebut menyisir perairan Jumiang, Desa Tanjung, Desa Padelegan, Pademawu hingga Desa Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan.
Koordinator Tim Reaksi Cepat BPBD Pamekasan Budi Cahyono mengatakan, penambahan perahu bertujuan memaksimalkan proses pencarian. ”Kalau sebelumnya tiga perahu, sekarang lima,” terangnya kemarin.
Hingga pukul 11.00 tim SAR gabungan belum melihat perkembangan. Mereka kembali ke Desa Padelegan karena angin laut sangat kencang. ”Sampai saat ini belum ada perkembangan,” terang pria berkumis tersebut.
Pada pukul 14.00 tim SAR kembali melakukan pencarian. Pihak BPBD Pamekasan juga sudah melakukan koordinasi dengan Basarnas untuk melakukan pencarian Mudher secara lebih lanjut.
Penyebab hilangnya Mudher juga terus didalami. Sebagaimana diberitakan RadarMadura.id, perahu dan jaringnya sudah ditemukan. Sementara Mudher belum ditemukan.
Plt Kepala Dinas Perikanan Pamekasan Fathor Rasyid mengatakan, pihaknya sudah membantu menginformasikan ke polairud. ”Terkait itu bukan ranah kami, itu kewenangan polairud, kami hanya laporan tadi,” terangnya.
Rasyid juga tidak bisa memastikan asuransi untuk Mudher. Sebab, tidak semua nelayan bisa mendapatkan asuransi. ”Asuransi kami kami fasilitasi jika yang bersangkutan punya kartu kusuka atau terdaftar di program asuransi nelayan, kami cek di data kami nanti,” jelasnya. (c2)