PAMEKASAN – Pengurus Cabang Rabithah Ma’ahid Islamiyah (PC RMI) Nahdlatul Ulama (NU) Pamekasan menggelar Halaqah Pondok Pesantren (Ponpes) II Minggu, (21/5). Acara ini dihadiri oleh pengurus NU serta pengasuh ponpes yang berafiliasi dengan NU se-Kabupaten Pamekasan.
Ketua PC RMI NU Pamekasan KH. Taufiqurrahman mengatakan, halaqah tersebut merupakan amanah dari Musyawarah Kerja (Musker) PCNU Pamekasan. Tujuannya, agar silaturahmi antar pesantren di lingkungan NU tetap kuat. Lebih-lebih, membersamai organisasi ini dalam memasuki abad kedua.
”Sesuai dengan tema yang diangkat, Tantangan Pondok Pesantren pada Abad Kedua Nahdlatul Ulama,” tutur dia kemarin.
Tidak hanya itu, halaqah ini diharapkan bisa memberikan pengetahuan serta mampu memetakan tantangan pesantren saat ini. Sehingga, bisa melakukan upaya antisipasi lebih dini untuk menjaga eksistensi pesantren dalam menyebarluaskan ajaran Islam berhaluan ahlussunnah wal jama’ah an-nahdliyah.
”Dengan halaqah ini, kita bisa berpikir seperti apa tantangan pesantren menghadapi dunia yang semakin terbuka, dan apa solusi yang harus dilakukan,” tambahnya.
Sementara itu, Owner PT Bawang Mas H. Khairul Umam mengucapkan syukur yang besar. Sebab, dipercaya menjadi tuan rumah dalam acara tersebut. ”Alhamdulillah, ini semua merupakan kepercayaan dari pengurus NU, RMI, serta para kiai di Pamekasan, kami ditunjuk sebagai panitia atau tuan rumah,” ujarnya.
Dia menegaskan, peran pesantren dan kiai NU bagi kehidupan masyarakat sangat besar. Karenanya, sudah menjadi keharusan mengabdi dan ikut mengawal perjuangan pesantren dalam menjaga ajaran Islam dan tradisi di masyarakat. ”Pesantren dan para kiai itu tempat berteduh untuk kita semua,” tandasnya. (di/han)