PAMEKASAN – Lapas Narkotika Kelas II-A Pamekasan berupaya optimal membantu para napi kembali hidup normal. Salah satunya, menggelar rehabilitasi sosial.
Saat sekarang, terdapat 240 napi yang mengikuti rehabilitasi. Setiap hari, ada kelas pelajaran berbagai bidang keilmuan yang harus mereka ikuti. Mulai dari pelajaran agama hingga pelajaran umum seperti bahasa Inggris.
Kepala Lapas Narkotika Kelas II-A Pamekasan Sohibur Rachman mengatakan, program rehabilitasi ada dua macam. Yakni, rehabilitasi medis dan sosial. Saat sekarang, yang dijalankan yakni rehabilitasi sosial.
Sasaran program tersebut yakni napi yang baru masuk hotel prodeo. Tujuannya, agar para warga binaan itu bisa langsung menyesuaikan dengan iklim yang ada di lapas.
Dengan program tersebut, harapannya para penyalahguna barang haram itu bisa kembali hidup normal. “Program ini cukup panjang, selama enam bulan,” katanya.
Sohibur mengatakan, total napi di Lapas Narkotika Kelas II-A Pamekasan sebanyak 1.039 orang. Mereka bukan hanya dari Madura. Tetapi, ada beberapa pindahan dari lapas dan rumah tahanan (rutan) di Jawa Timur.
Selama berada di dalam lapas, warga binaan mendapat pelayanan terbaik. Meski sejak pandemi Covid-19 melanda tidak ada kunjungan tatap muka, tetapi mereka tetap bisa bersilaturrahim dengan keluarga. Yakni, dengan layanan video call.
Bahkan, selama ramadan kebutuhan buka puasa dan sahur tercukupi dengan baik. Menu makanan sesuai standar yang ditentukan pemeritah. “Masyarakat tidak perlu khawatir, kebutuhan makan dan minum warga binaan tercukupi dengan baik,” tandas pria asal Bangkalan itu. (pen/par)
PAMEKASAN – Lapas Narkotika Kelas II-A Pamekasan berupaya optimal membantu para napi kembali hidup normal. Salah satunya, menggelar rehabilitasi sosial.
Saat sekarang, terdapat 240 napi yang mengikuti rehabilitasi. Setiap hari, ada kelas pelajaran berbagai bidang keilmuan yang harus mereka ikuti. Mulai dari pelajaran agama hingga pelajaran umum seperti bahasa Inggris.
Kepala Lapas Narkotika Kelas II-A Pamekasan Sohibur Rachman mengatakan, program rehabilitasi ada dua macam. Yakni, rehabilitasi medis dan sosial. Saat sekarang, yang dijalankan yakni rehabilitasi sosial.
Sasaran program tersebut yakni napi yang baru masuk hotel prodeo. Tujuannya, agar para warga binaan itu bisa langsung menyesuaikan dengan iklim yang ada di lapas.
Dengan program tersebut, harapannya para penyalahguna barang haram itu bisa kembali hidup normal. “Program ini cukup panjang, selama enam bulan,” katanya.
Sohibur mengatakan, total napi di Lapas Narkotika Kelas II-A Pamekasan sebanyak 1.039 orang. Mereka bukan hanya dari Madura. Tetapi, ada beberapa pindahan dari lapas dan rumah tahanan (rutan) di Jawa Timur.
Selama berada di dalam lapas, warga binaan mendapat pelayanan terbaik. Meski sejak pandemi Covid-19 melanda tidak ada kunjungan tatap muka, tetapi mereka tetap bisa bersilaturrahim dengan keluarga. Yakni, dengan layanan video call.
- Advertisement -
Bahkan, selama ramadan kebutuhan buka puasa dan sahur tercukupi dengan baik. Menu makanan sesuai standar yang ditentukan pemeritah. “Masyarakat tidak perlu khawatir, kebutuhan makan dan minum warga binaan tercukupi dengan baik,” tandas pria asal Bangkalan itu. (pen/par)