PAMEKASAN, Jawa Pos Radar Madura – Penyekatan di pos lalu lintas terminal bongkar barang, Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, masih berlangsung hingga kemarin (21/6). Setiap hari, rata-rata terdapat 75 orang yang menjalani swab antigen atau rapid test antigen.
Supervisor Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Budi Cahyono menerangkan, pelaksanaan swab antigen atau rapid test antigen dilaksanakan secara acak. ”Untuk hasil tes, alhamdulillah banyak yang negatif,” ucapnya.
Menurut dia, masyarakat pengguna jalan yang dinyatakan negatif diperbolehkan melanjutkan perjalanan ke Kota Pamekasan. Sementara bagi mereka yang hasil tesnya positif, akan dicegat dan diminta putar arah ke wilayah asal. ”Prinsip kegiatan penyekatan begitu,” katanya.
Dia menjelaskan, masyarakat pengguna jalan yang mengikuti swab antigen atau rapid test antigen pada Minggu lalu (20/6) sebanyak 13 orang. Tidak satu pun yang positif. ”Kami juga melakukan disinfeksi ke semua kendaraan yang melintas. ”Sebanyak 13 orang kita swab. Hasilnya negatif dan 49 unit kendaraan roda empat kita semprot,” ulasnya.
Budi Cahyono menambahkan, penyekatan dilakukan untuk mengantisipasi persebaran Covid-19 sejak dini. Apalagi, persebaran Covid-19 varian baru dikabarkan sangat cepat. ”Penyekatan ini adalah salah satu upaya pemerintah. Kita berikhtiar dan mengantisipasi untuk menekan laju kasus Covid-19,” tegasnya.
Pria berkumis itu juga mengungkapkan, pihaknya belum bisa mengungkapkan berapa jumlah pengguna jalan yang menjalani swab antigen atau rapid test antigen kemarin (21/6). Sebab, penyekatan masih berlangsung. Namun yang pasti, kata Budi, setiap hari rata-rata 75 orang di-swab antigen. ”(Penyekatan, Red) ini harus dilakukan. Harapan kami, Covid-19 segera berakhir,” pungkasnya. (ky)